Warta

Pengamat: Ajakan Gus Dur untuk Golput Akan Pengaruhi PKB

Jumat, 21 November 2008 | 00:18 WIB

Semarang, NU Online
Ajakan mantan presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) untuk tidak menggunakan hak pilih alias golput pada Pemilu 2009 mendatang, akan sangat memengaruhi keberadaan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sedikit atau banyak, ajakan itu akan diikuti oleh para pengikut Gus Dur, kader maupun simpatisan PKB.

Pengamat Politik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah, Fitriyah, mengatakan hal tersebut di Semarang, Kamis (20/11) kemarin. "Pesan itu berpengaruh untuk orang-orang PKB baik itu kader maupun simpatisan yang menyalurkan aspirasi politiknya ke PKB," katanya.<>

Menurutnya, ada tiga kategori golput, yakni politis, ideologis, dan pragmatis. Ajakan Gus Dur tersebut merupakan kategori golput politis, tidak memberikan suara karena kecewa dengan alasan tokoh yang menjadi panutan tidak menjadi peserta pemilu.

"Banyak penelitian menyebutkan, sejak PKB berdiri, massa melihat ketokohan Gus Dur. PKB identik dengan Gus Dur. Gus Dur diam saja berpengaruh, apalagi Gus Dur mengeluarkan ajakan," katanya.

Ia menjelaskan, memang sangat sulit untuk mengubah mereka yang masuk dalam kategori politis, kecuali tokoh bersangkutan yang mengubah ajakannya. "Karena faktornya adalah ikatan, maka dalam hal ini hanya Gus Dur yang bisa mengubahnya, misalnya, Gus Dur mengubah statemennya," katanya.

Fitriyah menambahkan, meskipun ajakan Gus Dur sangat berpengaruh pada massa PKB, golput dengan kategori politis jumlahnya sama sedikitnya dengan golput ideologis jika dibanding golput kategori pragmatis. Perolehan suara PKB pada Pemilu 2004 tidak mayoritas karena berada di urutan setelah Partai Golkar dan PDI Perjuangan.

Begitu juga di Jateng. Berdasarkan pengalaman Pemilihan Gubernur Jateng pada 22 Juni 2008, golput justru banyak berasal dari kategori golput pragmatis atau mereka yang tidak percaya pada manfaat pemilu. "Untuk golput pragmatis masih ada harapan untuk ditekan angkanya melalui pendidikan politik," katanya.

Gus Dur yang sebelumnya Ketua Dewan Syura DPP PKB itu mengajak seluruh pengurus partainya agar memboikot Pemilu 2009 dengan tidak mendaftarkan calon-calon anggota legislatif ke KPU setempat dan tidak berkampanye untuk siapa pun.

Ajakan itu, didasarkan pada dua alasan, pertama dari dalam PKB, partai itu menurutnya tidak terdaftar sebagai peserta Pemilu 2009, sehingga tidak dapat mendaftarkan calegnya. "Sementara, dari luar PKB menghambat saya menjadi calon presiden. Salah satunya dari parpol-parpol lain, termasuk presiden dan wakil presiden," kata Gus Dur. (ant/man)