Surabaya, NU Online
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur akan mencetak kader utama ahlussunnah wal jamaah (aswaja) untuk membentengi umat dari serangan kelompok lain terhadap amaliyah NU.
"Serangan kelompok lain kepada nahdliyin bukan hanya wacana, tetapi mereka melemahkan argumentasi ulama," kata Wakil Katib Syuriah PWNU Jawa Timur KH Abdurrahman Navis Lc di Surabaya, Jumat, 17 Desember 2010.<<>br />
Oleh karena itu, PWNU Jatim perlu membentengi umat untuk menghadapi jargon "Kembali kepada Al Quran dan Hadis" yang sebenarnya ingin melepaskan umat dari ulama panutan mereka.
"Untuk itu, NU melaksanakan kegiatan kaderisasi untuk mencetak kader pembela paham Aswaja ala NU, serta meyelamatkan warga nahdliyin dari pengaruh paham lain," katanya seperti dikutip Antara.
Bahkan, NU Jatim juga akan membentuk "Aswaja Center" di setiap cabang NU agar semua orang bisa secara langsung menanyakan NU atau materi lain yang berhubungan dengan Aswaja ala NU.
"Pelatihan kader utama Aswaja itu akan dibimbing langsung oleh Rais Syuriah PWNU Jatim KH Miftachul Akhyar dan jajaran Syuriah PWNU Jatim seperti KH Syafruddin Syarif, KH Muhyidin Abdusshomad, KH Abdurrahman Navis Lc, dan Ustad Idrus Romli," katanya.
Pelatihan kader utama pembela Aswaja itu berlangsung selama tiga hari pada 17-19 Desember 2010 di Islamic Center Surabaya. "Mereka yang telah mengikuti pelatihan ini akan melakukan pelatihan serupa di seluruh Jawa Timur pada tingkatan bawahnya," katanya.
Informasi dari sumber lain di PWNU Jatim mencatat gerakan anti-Aswaja akhir-akhir ini sudah merambah ke segala lapisan masyarakat, baik desa maupun kota.
"Mereka sudah berani memberikan informasi yang bertentangan dengan Aswaja ala NU ke berbagai sektor mulai dari universitas, masjid-masjid, dan semua sektor masyarakat lainnya," kata sumber itu. (bil)
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur akan mencetak kader utama ahlussunnah wal jamaah (aswaja) untuk membentengi umat dari serangan kelompok lain terhadap amaliyah NU.
"Serangan kelompok lain kepada nahdliyin bukan hanya wacana, tetapi mereka melemahkan argumentasi ulama," kata Wakil Katib Syuriah PWNU Jawa Timur KH Abdurrahman Navis Lc di Surabaya, Jumat, 17 Desember 2010.<<>br />
Oleh karena itu, PWNU Jatim perlu membentengi umat untuk menghadapi jargon "Kembali kepada Al Quran dan Hadis" yang sebenarnya ingin melepaskan umat dari ulama panutan mereka.
"Untuk itu, NU melaksanakan kegiatan kaderisasi untuk mencetak kader pembela paham Aswaja ala NU, serta meyelamatkan warga nahdliyin dari pengaruh paham lain," katanya seperti dikutip Antara.
Bahkan, NU Jatim juga akan membentuk "Aswaja Center" di setiap cabang NU agar semua orang bisa secara langsung menanyakan NU atau materi lain yang berhubungan dengan Aswaja ala NU.
"Pelatihan kader utama Aswaja itu akan dibimbing langsung oleh Rais Syuriah PWNU Jatim KH Miftachul Akhyar dan jajaran Syuriah PWNU Jatim seperti KH Syafruddin Syarif, KH Muhyidin Abdusshomad, KH Abdurrahman Navis Lc, dan Ustad Idrus Romli," katanya.
Pelatihan kader utama pembela Aswaja itu berlangsung selama tiga hari pada 17-19 Desember 2010 di Islamic Center Surabaya. "Mereka yang telah mengikuti pelatihan ini akan melakukan pelatihan serupa di seluruh Jawa Timur pada tingkatan bawahnya," katanya.
Informasi dari sumber lain di PWNU Jatim mencatat gerakan anti-Aswaja akhir-akhir ini sudah merambah ke segala lapisan masyarakat, baik desa maupun kota.
"Mereka sudah berani memberikan informasi yang bertentangan dengan Aswaja ala NU ke berbagai sektor mulai dari universitas, masjid-masjid, dan semua sektor masyarakat lainnya," kata sumber itu. (bil)
Terpopuler
1
Innalillahi, H Tosari Widjaja Wafat dalam Usia 84 Tahun, Aktivis NU Sejak Muda
2
Khutbah Jumat: Keistimewaan Umat Nabi Muhammad
3
Khutbah Jumat: Rabiul Awal, Maulid, dan Keutamaan Membaca Shalawat
4
Gelar Munas, Sako Pramuka Resmi Berganti Nama Jadi Pandu Ma'arif NU
5
Khutbah Jumat: Meraih Berkah dan Syafaat dengan Shalawat
6
Harlah Ke-95, LP Ma’arif NU akan Wujudkan Visi Pendidikan Bereputasi Internasional
Terkini
Lihat Semua
