Anjuran untuk tidak menggunakan hak pilih alias golput pada pemilihan umum (pemilu) merupakan tindakan yang tidak mendidik masyarakat. Sebab, pemilu merupakan bagian dari upaya mencari pemimpin bangsa atau umat yang lebih baik.
Demikian dikatakan Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Abdi Manaf, di Surabaya, beberapa waktu lalu. “Praktik anjuran golput sangat tidak mendidik,” tandasnya.<>
Ia menjelaskan, bila semua masyarakat mengambil sikap golput, maka akan sangat membahayakan. Sebab, nanti akan berlaku hukum rimba karena tak ada pemimpin, tak ada hukum yang berlaku.
Manaf mencontohkan di zaman Rasulullah Muhammad. Ada tiga orang yang tengah melakukan perjalanan jauh. Lalu, diperintahkan salah seorang dari ketiganya untuk menjadi pemimpin dalam perjalanan tersebut. “Para kiai sudah paham, sebab ada di haditsnya,” terangnya.
Ia mengingatkan semua pihak agar dalam penetapan hukum agama, harus dihindari kepentingan politik praktis sesaat. Menjelang dan saat pemilihan umum atau pemilihan kepala daerah, banyak terjadi ‘penggiringan’ terhadap masalah hukum agama.
“Perlu dipahami pula secara keseluruhan oleh warga NU bahwa mencari pemimpin itu hukumnya wajib dan telah diputuskan dalam Muktamar,” tutur Manaf. (yan)
Terpopuler
1
Sosiolog Sebut Sikap Pamer dan Gaya Hidup Penyebab Maraknya Judi Online
2
Menkomdigi Laporkan 80 Ribu Anak Usia di Bawah 10 Tahun Terpapar Judi Online
3
Komisi III DPR Singgung Judi Online Masuk Kategori Kejahatan Luar Biasa
4
Kabar Duka: KH Munsif Nachrowi Pendiri PMII Wafat
5
Besok Sunnah Puasa Ayyamul Bidh Jumadal Ula 1446 H, Berikut Niat dan Keutamaannya
6
Khutbah Jumat: Mari Selamatkan Diri dan Keluarga dari Bahaya Judi Online
Terkini
Lihat Semua