Santri Siaga Bencana (SSB) wilayah Magelang yang telah mendapat pelatihan intensif dari PBNU melalui program Community Based Disaster Risk Management Nahdlatul Ulama (CBDRMNU) atau program Penanggulangan Bencana Berbasis Komunitas terlibat aktif dalam membantu korban meletusnya gunung Merapi.
Wahid Ansori, koordinator SSB kecamatan Dukun Magelang menjelaskan, fihaknya bergabung dengan tim penanggulangan bencana yang dibentuk pemerintah. Tim ini terlibat dalam penanganan korban di Posko Tegalarum, Banyubiru dan Dukun.<>
“Di masing-masing posko, kita piket 15 orang yang dibagi-bagi dalam berbagai tugas seperti membantu di dapur umum atau menangani kebutuhan para pengungsi.
Sejak sebelum Merapi meletus, tim SSB NU juga membagikan peta-peta lokasi pengungsian kepada warga di kaki gunung Merapi yang desanya rawan terkena bencana wedus gembel, atau awan panas yang turun dari puncak merapi.
Wahid menuturkan, Rabu pagi ini, jumlah pengungsi semakin banyak sehingga lokasi pengungsia yang sudah ditetapkan tidak memadai dan terpaksa membuka lokasi baru diluar rencana semula.
Sementara itu jumlah korban tewas akibat letusan Gunung Merapi yang ditemukan di sekitar kediaman juru kunci Gunung Merapi, Surakso Hargo atau Mbah Maridjan, hingga Rabu pagi terdata 16 orang, bertambah dari sebelumnya 13 orang.
Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari Komandan Angkatan Laut Kolonel Pramono mengatakan, tim ini saat menuju rumah Mbah Maridjan untuk evakuasi menemukan 12 mayat, belum termasuk mayat yang ditemukan di rumah Mbah Maridjan sebanyak empat orang. (mkf)
Terpopuler
1
KH Miftachul Akhyar Ungkap Dua Pusaka Keramat yang Harus Dipegang Teguh Pengurus dan Warga NU
2
Sedekah Maulid saat Utang Belum Terbayar: Bagaimana Hukumnya?
3
Ketua PBNU Minta Kurikulum Aswaja Nahdlatul Ulama Segera Diluncurkan untuk Luruskan Sejarah NU
4
Wisuda 531 Mahasiswa, Rektor IIQ Ingatkan Pentingnya Miliki Kepekaan Sosial yang Tinggi
5
LFNU Jakarta Ungkap Fenomena Ekuinoks pada Ahad esok, Momen Tepat untuk Deteksi Arah Mata Angin
6
Kasus Kekerasan Didominasi Rumah Tangga, Jumlahnya Capai 11 Ribu Kasus di Tahun 2024
Terkini
Lihat Semua