Warta

Ulang Tahun NU ke-80 Dirayakan Sederhana

Senin, 30 Januari 2006 | 17:49 WIB

Jakarta, NU Online
Peringatan hari lahir (harlah) Nahdlatul Ulama (NU) yang ke-80 dirayakan sangat sederhana. Sama sekali tidak terlihat kesan mewah.

Senin, (30/1) halaman gedung PBNU, di Jl. Kramat Raya Jakarta, didaulat menjadi tempat penyelenggaraan peringatan hari ulang tahun organisasi kemasyarakatan terbesar di Indonesia ini.

<>

Kesederhanaan tersebut bukan tanpa alasan. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Hasyim Muzadi mengungkapkan bahwa hal itu dilakukan sebagai bentuk keprihatinan atas kondisi sosial serta berbagai bencana yang menimpa bangsa Indonesia.

“Kegiatan ini diselenggarakan secara sederhana, disesuaikan dengan keprihatinan masyarakat luas pada dewasa ini, baik keprihatinan sosial maupun keprihatinan karena banyaknya bencana yang tidak kunjung henti,” ungkap Hasyim.

Namun demikian, kesederhanaan tersebut tidak mengurangi kekhidmatan para hadirin dalam prosesi perayaan harlah tersebut. Sekitar 200 hadirin yang hadir dalam acara tersebut khusuk menyimak taushiyah yang disampaikan oleh beberapa tokoh NU maupun di luar NU.

Hadir pada acara tersebut, Wakil Ketua Rois Aam PBNU KH. Drs. Tolchah Hasan, mantan Kepala Bappenas Kwik Kian Gie dan Ketua Umum KAHMI Fuad Bawazier. Selain itu, tampak pula sejumlah politisi dari NU, yakni Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, anggota DPR-RI Masduki Baidlowi dan Efendi Choiry.

Pemotongan Tumpeng
Di penghujung acara, peringatan ulang tahun NU malam itu ditandai dengan pemotongan tumpeng. Diikuti kemudian penyerahan potongan tumpeng dari KH. Tolchah Hasan mewakili Syuriah PBNU kepada KH. Hasyim Muzadi selaku Ketua Umum Tanfidziyah PBNU. Secara bergantian, KH. Hasyim Muzadi menyerahkan potongan tumpeng kepada KH. Tolchah Hasan. (rif)