Jakarta, NU Online
Pada Desember 2017 lalu, Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama menerbitkan Jurnal Dialog Volume 40, Nomor 2. Salah satu tulisan yang dimuat pada jurnal tersebut adalah karya Farida Hanum berjudul Madrasah Berbasis Pesantren. Tulisan tersebut megupas MTs Pondok Pesantren Al Hikmah, Bandar Lampung.
MTs Pondok Pesantren Al Hikmah berada di posisi strategis di jantung Kota Bandar Lampung tepatnya di Jalan Sultan Agung Gang Raden Saleh Nomor 23 Way Halim, Kedaton, Bandar Lampung. Dengan kondisi geografis yang baik, sangat memudahkan untuk mengakses informasi dari berbagai instansi yang ada baik pemerintah pusat maupun daerah, baik Kementerian Agama tingkat kota maupun provinsi. MTs Pesantren Al Hikmah juga menjadi pusat informasi/sekretariatan bagi FKPPI (Forum Komunikasi Pondok Indonesia) se-Provinsi Lampung.
Keunggulan utama MTs Al Hikmah adalah sebuah madrasah yang menggunakan Sistem Boarding School. Visinya adalah Kuat dalam akidah, beramal dengan ilmu dan unggul dalam prestasi. Adapun misinya adalah mempersiapkan peserta didik yang beriman dan bertakwa, membina peserta didik yang taat beribadah dan berakhlakul karimah, mewujudkan peserta didik yang alim dan amil, membina peserta didik untuk mengembangkan potensi diri, mempersiapkan peserta didik yang cerdas, kreatif, kompetitif, dan mandiri.
Dalam hal kebijakan mutu madrasah MTs Pesantren Al Hikmah mewajibkan kepada para guru untuk melakukan inovasi pembelajaran. Guru mata pelajaran fikih misalnya, pernah mengadakan praktik manasik haji bagi peserta didiknya langsung di Asrama Haji Rajabasa Bandar Lampung dan rutin diadakan setiap tahun. Guru IPA membawa peserta didik ke Taman Kupu-kupu untuk melakukan penelitian atau observasi, melakukan bedah anatomi tubuh hewan (katak, ikan, dan lain-lain), bekerjasama dengan kepala Laboratorium IPA mengadakan praktik membuat sabun cair.
Selain itu, guru IPS membawa peserta didik mengunjungi Museum Lampung sebagai tempat/wahana untuk mengenal lebih dekat seluk beluk provinsi Lampung. Dan tentunya guru mata pelajaran Agama secara rutin membimbing dan mengarahkan peserta didiknya ke masjid untuk melakukan praktek ibadah. MTs Al Hikmah adalah sebuah lembaga pendidikan pada jenjang madrasah Tsanawiyah yang lokasinya menyatu dengan Al Hikmah Bandar Lampung dan menggunakan Sistem Pendidikan Boarding School. Sebagian besar peserta didik yang bersekolah di MTs adalah siswa yang juga menjadi santri di Al Hikmah.
Kondisi Pendidik dan Peserta Didik
Dalam upaya pengembangan profesionalisme para guru, kepala madrasah memberikan ruang gerak yang seluas-luasnya kepada para guru dan tenaga pendidik agar berkreasil dan berinovasi yang menunjang kompetensinya sehingga sebagian guru sudah berkualifikasi strata dua.
Terkait dengan jumlah peserta didik MTs Al Hikmah, berdasarkan data siswa pendaftar dan yang diterima dari tahun ke tahun terus meningkat. Hal ini dapat dibuktikan selama tiga tahun terakhir jumlah siswa mengalami peningkatan. Sebagai contoh pendaftar yang diterima tahun 2014 berjumlah 166 peserta didik meningkat pada tahun 2015 menjadi 285 peserta didik pendaftar yang diterima.
Data pada saat penelitian ini dilakukan menunjukkan jumlah siswa laki-laki tidak begitu jauh beda dengan siswa perempuan. Di mana jumlah laki-laki sebanyak 248 sedangkan jumlah perempuan sebanyak 229. Kondisi ini agak berbeda dengan kondisi di kebanyakan dimana biasanya jumlah santri perempuan lebih banyak dari santri laki. Selain itu juga dapat dilihat jumlah siswa dan rombel tiap jenjang semakin meningkat mulai dari kelas X (4 rombel dan 129 siswa), kelas IX (4 rombel dan 161 siswa dan kelas VII (5 rombel dan 187 siswa).
Inovasi Kurikulum: Mempertahankan Sistem Pesantren
Berbeda dengan sekolah maupun madrasah yang lain, MTs Al Hikmah Kedaton Bandar Lampung memberikan layanan pendidikan dan pengajaran selama 24 Jam penuh. Waktu sehari semalam dialokasikan untuk mempelajari agama Islam yang mana kurikulumnya mengacu pada Pondok Lirboyo Kediri Jawa Timur. Selain itu, pasa siswa/santri mendapatkan pendampingan dalam menjalankan shalat wajib, shalat tahajud, shalat dhuha dan aktifitas pribadi lainnya. Konsultasi kepada para pembimbing juga bisa dilakukan setiap saat karena mereka stanby setiap saat sampai larut malam.
Pembelajaran lain termasuk muatan local dan keterampilan untuk mengembangkan diri khususnya bagi santri yang berada di asrama dilakukan pada malam Kamis bakda Isya dengan mengadakan kegiatan istighotsah bersama di masjid. Pada malam Jumat ini selalu diadakan kegiatan yang berlaku di masyarakat seperti tahlilan, marhaban, praktek ibadah (seperti cara mengurus mayit, shalat jenazah dan lain-lain) serta shalawatan. Pada malam Ahad diadakan kegiatan jamiyahan, antara lain diisi dengan latihan MC, baik bahasa Arab, Inggris, Indonesia dan bahasa daerah, simtutduror, qira’ah, dan pensyarahan Al-Qur’an.
Pada malam selain malam Jumat dan Ahad, para santri mengadakan kegiatan pengajian kitab klasik (kitab kuning) di madrasah diniyah diteruskan dengan program pengulangan ketuntasan kurikulum yang disebut dengan program belajar malam pengkajian dan pembelajaran ulang, khususnya pelajaran kurikulum Nasional. Cakupan program ini adalah mulai dari kelas VII sampai kelas IX.
Berikut ini gambaran aktivitas atau kegiatan di MTs Al Hikmah yang menggunakan sistem pembelajaran berbasis pesantren: Pondok pukul 04.00 persiapan shalat subuh, pukul 05.30-06.00 Belajar Al-Qur’an, pukul 06.00-07.00 MCK dan sarapan pagi, pukul 07.00-08.00 shalat Dhuha, pukul 08.00-11.00 belajar ekstra, pukul 11.00-12.00 istirahat dan persiapan shalat dhuhur. Pada pukul 13.00-17.15 belajar aktif di sekolah, pukul 17.15-18.40 MCK dan shalat Maghrib, pukul 19.00-20.00 Madrasah Diniyah Awaliyah, pukul 20.00-22.00 belajar malam. Adapun pembelajaran non-pondok pada pukul 12.15 sampai waktu shalat Ashar belajar aktif. Pukul 15.00-17.15 melanjutkan kegiatan belajar Madrasah.
Kegiatan yang 'Padat Disiplin Ketat' yang menjadi motto MTs Al hikmah. Tujuan dari setiap kegiatan ini adalah untuk memastikan setiap peserta didik telah menerima dan memahami semua muatan kurikulum nasional, dan memastikan bahwa seluruh santri telah dilayani secara tuntas dan utuh. Utuh dan tuntas dimaksudkan bahwa proses belajar mengajar harus menghasilkan lulusan yang dapat bersaing pada jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing.
Di samping itu layanan pondok Al Hikmah Bandar Lampung tidak hanya berhenti pada menyelenggarakan proses belajar sampai peserta didik mengikuti Ujian Nasional saja, tetapi juga membantu para santri untuk mendapatkan beasiswa baik di sekitaran provinsi Lampung maupun di luar Provinsi Lampung. Dengan kata lain setiap lulusan diarahkan dan dipandu untuk memasuki jenjang yang lebih tinggi.
MTs Al Hikmah memiliki sarana prasarana terintegrasi dalam satu lokasi dan tata lokasi berdekatan dan saling terintegrasi satu sama lain. Kondisi ini, menurut kepala Madrasah MTs Al Hikmah Kedaton Bandar Lampung, Muhammad Itsnaini, menjadi salah satu penunjang keberhasilan penerapan kedisiplinan siswa.
Untuk itu di MTs Al Hikmah Kedaton Bandar Lampung ditekankan 3D, yakni displin waktu, disiplin ibadah, dan disiplin belajar mengajar. Lingkungan Pendidikan yang Religius MTs Al Hikmah, berada di lingkungan masyarakat yang Islami. Itulah kalimat yang tepat untuk menggambarkan keberadaan MTs Pesantren Al Hikmah. Hubungan yang positif dengan para pemuda/remaja, orang tua dan tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarat berjalan dengan baik. Kegiatan keagamaan pengajian ibu-ibu setiap hari Jumat, dzikir hadiyu setiap malam Kamis, pengajian hari Kamis (tarekat Naqsabandi), kajian-kajian keislaman para remaja masjid, kajian-kajian kitab para santri, dan lain-lain.
Selain lingkungan yang kondusif, MTs Al Hikmah juga didukung dengan suasana madrasah yang religius. Muatan yang Islami mengawali setiap aktifitas peserta didik dan gurunya. Tadarus Al-Qur’an lima belas menit sebelum pembelajaran dilanjutkan dengan menghafal asmaul husna, semua kegiatan didampingi dan diikuti oleh guru. Tahfidzul Qur’an menjadi prioritas utama bagi peserta didik yang akan menempuh ujian bahkan menjadi persyaratan pengambilan raport dan ijazah.
Kajian keislaman (pengajian) bagi para guru dilakukan melalui forum silaturahim dari rumah ke rumah setiap bulannya. Komunikasi dan hubungan yang harmonis sesama guru mewarnai aktifitas ketika diruang guru/kantor, saling share (bertukar pikiran), diskusi, dan membahas hal-hal terkait dengan proses pembelajaran.
Dalam upaya menciptakan budaya madrasah yang religius, lingkungan MTs Al Hikmah berusaha menciptakan iklim saling membantu dan bekerjasama dalam segala hal, mengedepankan kebersamaan dan kekeluargaan dalam segala urusan. Terus meningkatkan kemampuan/kompetensi untuk menjadi guru profesional itulah upaya yang selalu ada di MTs Pesantren Al Hikmah.
Hal ini terjalin erat bagi segenap komponen yang ada di MTs Pesantren Al Hikmah, guru dengan kepala madrasah, kepala madrasah dengan guru dan staf TU/ administrasi dan madrasah dengan masyarakat. Tidak ada guru yang berselisih paham; berantem/bertengkar, ngerumpi ketika jam kosong. Pola komunikasi terbuka antara kepala madrasah dengan seluruh komponen madrasah dan tidak anti kritik dari siapa pun sehingga tercipta budaya kerja yang kondusif.
Proses pembelajaran juga sangat menyenangkan, dewan guru sudah menggunakan media, sumber pembelajaran tidak terfokus pada salah satu guru saja, tapi dengan menggunakan media internet, wifi, dan hotspot. Selain lingkungan yang kondusif dan religius.
MTs Al Hikmah juga menjadi basis penyiaran agama Islam. Komunikasi dan partisipasi/peran serta aktif dengan stakeholders dalam moment sosial kemasyarakatan; memberikan bantuan kepada korban bencana alam, bakti sosial, penyaluran ZIS, penyaluran hewan qurban, santunan yatim piatu, dan lain-lain. (Kendi Setiawan)