Daerah

18 Kecamatan di Cianjur Terdampak Bencana, Relawan LPBINU Bantu Bersihkan Rumah Warga

Rabu, 11 Desember 2024 | 12:00 WIB

18 Kecamatan di Cianjur Terdampak Bencana, Relawan LPBINU Bantu Bersihkan Rumah Warga

Dengan keterbatasan sumber daya yang dimiliki, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Jawa Barat terus berupaya membantu masyarakat yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Cianjur dan Sukabumi. (Foto: NU Online Jabar)

Cianjur, NU Online

Bencana alam banjir dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Cianjur bagian selatan pada 3-4 Desember 2024 mengakibatkan 18 kecamatan terdampak.


18 kecamatan di Cianjur yang terdampak bencana alam yaitu Kecamatan Agrabinta, Campaka, Campaka Mulya, Cibeber, Cibinong, Cijati, Cikadu, Cikalongkulo, Cilaku, Kadupandak, Leles, Naringgul, Pagelaran, Pasirkuda, Sindangbarang, Sukanagara, Takokak, dan Tanggeung.


Data tersebut dikutip berdasarkan data yang berhasil dihimpun oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur hingga 8 Desember 2024 pukul 19.00 WIB.


Dari 18 kecamatan, sebanyak 625 rumah rusak, 280 rumah terancam, 544 rumah terendam, dan 1.641 jiwa mengungsi.


Tak hanya merusak bangunan rumah warga, bencana ini juga telah merenggut tiga orang meninggal dunia, dua orang tertimbun longsor, satu orang terbawa arus, dan satu orang lainnya mengalami luka-luka.


Selain mengancam jiwa, bencana alam yang dipicu akibat cuaca ekstrem ini juga merusak berbagai macam fasilitas publik yakni 39 titik jalan rusak, lima saluran irigasi, dan delapan jembatan.


Lalu sebanyak 544 rumah dengan 1568 jiwa terdampak. Saat ini warga telah kembali ke rumah masing-masing karena banjir telah surut.


Untuk membantu evakuasi warga terdampak, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama Jawa Barat (LPBINU Jabar) menerjunkan relawan yang dibantu oleh kader-kader NU di daerah.


Koordinator Tim Tanggap Darurat Cianjur-Sukabumi Bangkit Nugraha Mulya mengerahkan sebanyak 12 orang relawan yang terdiri dari anggota LPBINU Jabar, dibantu oleh kader Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Banser. Tim ini fokus melakukan pembersihan rumah warga, distribusi bantuan dari para donatur, serta kegiatan pendampingan psikososial.


"Kegiatan difokuskan di dua desa, yaitu Desa Sinarlaut dan Makarwangi, Kecamatan Agrabinta. Selain membersihkan rumah, kami juga mendistribusikan bantuan berupa makanan, obat-obatan, pakaian layak pakai, serta alat sekolah untuk anak-anak," ujar Bangkit, sebagaimana dikutip NU Online Jabar.


Dalam upaya membantu penyintas bencana, Bangkit menyebut, kehadiran dapur umum juga sangat diperlukan di lokasi terdampak.


"Masyarakat kehilangan pakaian dan barang-barang mereka karena banjir datang di tengah malam. Ada dua ratus anak-anak yang terdampak, dan banyak dari mereka membutuhkan pendampingan psikososial karena sering ketakutan, terutama saat malam hari," jelasnya.


Sementara itu, Ketua LPBINU Jawa Barat Dadang Sudardja mengaku akan terus berupaya memberikan bantuan, meski dengan sumber daya yang terbatas.


"Kami mencoba mengomunikasikan permasalahan ini di internal NU Jawa Barat. Semoga kami bisa berkontribusi lebih banyak lagi untuk membantu masyarakat terdampak di Cianjur dan Sukabumi," tandas Dadang.