Masuknya musim penghujan dan terjadinya beberapa kasus anak usia sekolah yang terjangkit penyakit Demam Berdarah Dongue (DBD) di beberapa daerah mendorong keluarga besar madrasah di Kabupaten Tanggamus, Lampung melakukan aksi nyata memerangi nyamuk DBD.
Kasi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tanggamus, M Hasan Basri menjelaskan bahwa pihaknya telah mengeluarkan instruksi kepada Kepala RA dan madrasah di wilayahnya agar mengantisipasi penyebaran penyakit DBD pada peserta didik atau Iingkungan RA dan madrasah dengan menyosialisasikan dan melakukan berbagai kegiatan.
"Keluarga besar madrasah di Tanggamus mengadakan Gerakan Jumat Bersih pada RA dan madrasah untuk memberantas sarang dan jentik nyamuk melalui kegiatan membersihkan sampah-sampah plastik dan menyapu halaman sekolah. Peserta didik juga diarahkan untuk membersihkan ruang kelas yang dicurigai sebagai sarang nyamuk Aedes Aigepthy," ungkap Hasan melalui keterangan tertulis kepada NU Online, Kamis (7/2).
Madrasah juga terus menyosialisasikan dan mengadakan gerakan mencegah demam berdarah melalui kegiatan Pemberantasan Sarang nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus, yaitu Menguras, Menutup, dan Memanfaatkan.
"Kenapa 3M ditambah kata Plus? Hal ini dimaksudkan untuk mengupayakan pencegahan tambahan di antaranya dengan menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, seperti ikan guppy, menanam tanaman pengusir nyamuk seperti tanaman serai dan lavender," jelas Hasan.
Pihaknya juga menghimbau kepada setiap madrasah untuk memperhatikan tata kelola ruangan khususnya ruang kelas agar tidak menjadi tempat sarang nyamuk. Hal ini dilakukan dengan pencegahan berupa pengaturan cahaya dan ventilasi dalam sekolah dan rumah agar udara tidak Iembab.
"Kita juga mengingatkan agar jangan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat hinggapnya nyamuk," tambahnya.
Adapun 3M yang dilaksanakan oleh seluruh elemen madrasah meliputi: M pertama menguras sejumlah tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, aquarium, tempat tanaman bunga air dan sejenisnya.
M kedua adalah menutup rapat rapat tempat penampungan air seperti drum, kendi, tower air sehingga nyamuk tidak bisa masuk untuk berkembang biak. M ketiga adalah memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular demam berdarah.
"Dengan langkah ini kita berikhtiar agar kondisi kesehatan warga khususnya di lingkungan madrasah tetap sehat. Dan tentunya kita berharap ini menjadi pendidikan bagi para pelajar yang akan dilanjutkan mereka di rumah masing-masing," harapnya. (Muhammad Faizin)