Jepara, NU Online
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam NU (Unisnu) tahun akademik 2015/2016 telah usai. Secara resmi pada Selasa (23/2) semua peserta ditarik oleh Rektor di pendopo kabupaten Jepara.
Meski diguyur hujan deras, tak membuat surut niat mahasiswa peserta KKN angkatan III ini untuk hadir. Sebanyak 454 mahasiswa dari 4 fakultas yaitu Fakultas Dakwah dan Komunikasi; Fakultas Syariah dan Hukum; Fakultas Tarbiyah dan Keguruan; dan Fakultas Sains dan Teknologi, didampingi 49 orang dosen pembimbing lapangan (DPL) akan kembali melaksanakan aktivitas seperti biasa di kampus.
Enam kecamatan menjadi objek kegiatan KKN Unisnu selama 40 hari. Untuk daerah Jepara, lokasi KKN meliputi Kecamatan Batealit, Pakisaji dan Kedung. Sedangkan di Demak berlokasi di kecamatan Mijen, Kabupaten Kudus berlokasi di kecamatan Dawe dan Kabupaten Pati di kecamatan Juwana. Mereka disebar ke 49 desa. Mulai tahun ini Unisnu berencana akan terus menerjunkan peserta KKN ke luar daerah di Jepara.
Hadir dalam kesempatan Sekda Jepara Sholih, Wakil Rektor II Drs H Hendro Martojo, MM, ketua Yaptinu KH Ali Irfan Muhtar serta segenap jajaran Dekanat, Muspika terkait dan tamu undangan. Turut hadir juga beberapa anggota masyarakat yang berhak menerima piagam pelatihan yang telah digelar oleh mahasiswa KKN.
Wakil Rektor II Drs H Martojo dalam sambutannya mengaku bangga dengan hasil yang telah diwujudkan para mahasiswa KKN. Unisnu berkomitmen memberi bekal kepada mahasiswa bukan sekadar ilmu akademik, kecerdasan, dan keterampilan guna membentuk mahasiswa menjadi insan yang berpendidikan, melainkan juga program pengabdian masyarakat agar lebih peduli kepada masyarakat sekitarnya.
“Ini adalah salah satu bentuk implementasi MoU dengan para kepala daerah, bahkan beberapa kabupaten lainnya sudah meminta untuk di tempati KKN Unisnu,” ungkapnya.
Ide inovatif
Sementara itu Sekda Jepara Sholih dalam sambutannya mengharapkan mahasiswa mempunyai kesempatan untuk menerapkan ilmu yang telah didapat secara langsung, sehingga berbagai potensi diri mahasiswa bisa terus digali dan dikelola secara optimal.
“Pak Bupati juga mengapresiasi serta titip pesan tadi, semoga tahun depan bisa bersinergi lagi dengan program pemerintah dalam program KKN berbasis pemberdayaan masyarakat,” terangnya.
Beberapa waktu yang lalu Bupati Jepara bersama Unisnu dan Yayasan Damandiri juga telah melakukan penandatanganan MoU berkaitan dengan program Posdaya yang dihadiri langsung oleh Subiyakto Tjakrawerdaya dari Yayasan Damandiri dan banyak menerangkan secara rinci tentang program-program Posdaya yang bisa dijalankan diwilayah Jepara dan sekitarnya.
“Program Pos Pemberdayaan Masyarakat sendiri telah dilaksanakan di beberapa daerah yang ditempati KKN. Kami mengawali di tahun 2016 ini,” terang ketua KKN Adi Sucipto dalam sambutannya.
Lebih rinci, bahwa selama 40 hari mahasiswa mengabdikan diri di masyarakat, banyak respon positif yang didapat, contohnya di Kecamatan Juwana Pati warga masih membutuhkan peran mahasiswa untuk promosi secara online dan menggali potensi batik khas bakaran, atau di wilayah Mijen juga membantu warga melakukan penanaman pohon dalam menanggulangi tanggul sungai yang kritis. Bahkan mahasiswa selalu membimbing adik-adik PAUD/TK dalam belajar dan bermain.
Semua itu mahasiswa lakukan semata-mata sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dalam bersosialisasi bersama tentang pentingnya pemberdayaan masyarakat sesuai tema tahun ini yakni “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Potensi Daerah Berbasis Penguatan Keagamaan”. (Syaiful Mustaqim/Mukafi Niam)