Aktivis Ansor asal Pati Jadi Wisudawan Terbaik Program Magister FISIP Unair
Senin, 14 Agustus 2023 | 10:00 WIB
Aktivis Gerakan Pemuda Ansor asal Pati Jawa Tengah, Ilham Dairy (tengah) menjadi Wisudawan Terbaik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Air Langga (Unair) Surabaya dengan 3,95 untuk studi Magister (S2) di Program Studi Hubungan Internasional padawisuda Ahad (13/8/2023) di Airlangga Convention Center. (Foto: dok istimewa)
Surabaya, NU Online
Aktivis Gerakan Pemuda (GP) Ansor asal Pati, Jawa Tengah, Ilham Dairy menjadi wisudawan terbaik di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Air Langga (Unair) Surabaya. Ilham berhasil mendapatkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,95 untuk studi Magister (S2) di Program Studi Hubungan Internasional. Proses wisuda Ilham diadakan pada Ahad (13/8/2023) di Airlangga Convention Center.
Kepada NU Online, Ilham mengatakan dirinya menjadikan pepatah 'Al'ilmu fissudur laa fissutur', ilmu itu apa yang ada di dada, bukan di tulisan sebagai Kompas dalam menempuh S2 sekaligus berwirausaha.
“Ilmu yang didapat di ruang kelas tidak selayaknya hanya menjadi tulisan dan catatan. Tapi juga harus dijadikan pedoman hidup dan diamalkan di dunia nyata,” kata Ilham.
Sepanjang studi Ilham tak hanya menjadi mahasiswa di kampus. Sebagai Santripreneur Digital, Ilham berwirausaha dalam kapasitasnya sebagai Direktur Utama perusahaan penerbit buku dan publikasi PT Djaja Indonesia Liputan, dan Manajer Humas di Education Technology Sevima.
“Alhamdulillah atas rida Allah dan berkah para kiai yang selalu ikhlas membimbing, saya berkesempatan terus mengembangkan diri secara keilmuan dan bisnis. Sekaligus pada hari ini mendapat amanah sebagai wisudawan terbaik fakultas, atas studi S2 saya yang didanai oleh Beasiswa Unggulan dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi,” ungkap Ilham dalam sambutannya sebagai wisudawan.
Awalnya fokus berdagang
Ilham menceritakan, sebelumnya ia telah lulus S1 dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 2019, dan jenjang madrasah di Ya Ummi Fatimah sebuah sekolah Islam di kampung halamannya Pati, Jawa Tengah. Berbekal ilmu dan gelar sarjana, Ilham tak pernah membayangkan akan menempuh studi S2. Lebih-lebih memperoleh beasiswa dari Kementerian Pendidikan.
“Karena sebagai anak dari kampung, pikiran saya ya setelah lulus harus cari uang. Minimal untuk modal menikah, karena sewa tratak (tenda pernikahan) itu mahal,” lanjut Ilham.
Berdagang sebagai wirausaha, mulanya Ilham pilih sebagai jalan hidup. Ilham secara rutin menerbitkan buku populer hingga buku sekolah elektronik yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Sebagai Manajer Humas di Sevima, Ilham juga kerap berkolaborasi dengan ribuan kampus se-Indonesia dalam program-program digitalisasi kampus dan seminar pendidikan.
“Ketika berkolaborasi dengan sekolah dan kampus saya bertemu para kiai yang selalu memberi nasihat dan dorongan untuk studi lanjut. Di antaranya adalah Prof Mohammad Nuh, Ketua Yayasan Universitas NU Surabaya sekaligus salah satu kampus mitra terlama Sevima dalam mengembangkan digitalisasi pendidikan,” lanjutnya.
Ilham akhirnya mantap berjuang kembali berkuliah dan mengikuti seleksi beasiswa hingga dinyatakan diterima di akhir tahun 2022.
“Di situlah akhirnya saya bisa studi. Tidak bisa lepas dari sosok yang sangat menginspirasi saya, yakni Prof KH Mohammad Nuh dan para kiai. Setiap ketemu yang ditanya pertama bukan soal pekerjaan kami, tapi ‘kapan sekolah lagi?’ Karena menurut beliau, pendidikan jalan terbaik untuk memutus mata rantai dan mengubah nasib,” terang Ilham
“Dawuh (arahan) kiai akhirnya membimbing saya dalam setiap proses seleksi studi dan beasiswa, hingga mencapai pada titik ini,” tutur Ilham.
Pintu rezeki makin terbuka
Ilham menceritakan, tanpa disangka, aktivitas berdagang akhirnya tetap dapat dilakukan sembari menempuh studi. Pintu rezeki yang selama ini Ilham tekuni bukannya terhenti, tapi justru makin terbuka lebar.
“Contohnya dalam aktivitas Ilham bersama rekan-rekan di Sevima dalam mengelola seminar pendidikan. Karena makin aktif di kampus, Seminar Sevima makin digandrungi masyarakat hingga meraih Rekor MURI sebagai penyelenggara event dengan Peserta Rektor dan Wakil Rektor terbanyak se-Indonesia di Tahun 2022,” bebernya.
Atas arahan para kiai pula, kata Ilham, dia bersama Sevima juga diberi amanah sebagai Official Media Partner dalam Rapat Kerja Nasional Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (Rakernas LPT-PBNU) di rangkaian peringatan 1 Abad Nahdlatul Ulama pada Maret 2023 lalu. Kolaborasi spesial dalam memajukan pendidikan tinggi, di momen yang spesial pula.
“Kami juga terus dipercaya oleh berbagai perguruan tinggi, termasuk perguruan tinggi Islam dan perguruan tinggi Nahdlatul Ulama dari ujung Aceh hingga Papua, untuk mendigitalisasi pendidikan tinggi keagamaan dan pesantren. Kesannya bangga, bisa sekaligus bekerja, belajar, dan ngalap berkah. Semua berkat doa kiai,” kenang Ilham.
Setelah lulus S2, Ilham mengatakan akan tetap berkomitmen untuk mengembangkan ilmu sekaligus mengamalkannya dalam bisnis. Pengembangan digitalisasi dan internasionalisasi yang selama ini menjadi fokusnya dalam studi Hubungan Internasional juga akan terus ia amalkan di sekolah dan kampus di seluruh Indonesia. Tak terkecuali di perguruan tinggi keagamaan dan pesantren.
“Para santri dan Indonesia sebagai negara Islam terbesar, harus mampu menaklukkan dunia digital dengan terus berkolaborasi secara internasional. Tentu ini tak bisa saya lakukan sendirian. Sehingga saya akan siap terus berkolaborasi, kolaborasi, dan kolaborasi,” pungkas Ilham.