Pati, NU Online
Masjid Jami’ Al-Ilham Desa Bakalan, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati, Jawa Tengah didaulat mewakili masjid-masjid se-Dukuhseti untuk ikut perlombaan manajemen masjid se-Pati. Kegiatan diinisiasi Dewan Masjid Indonesia Cabang Pati tersebut melakukan penilaian dengan mengirimkan tim juri ke masjid itu pada Rabu, (22/4) siang.
<>
Sebagai masjid percontohan di lingkungan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Dukuhseti, Al-Ilham dinilai layak mewakili puluhan masjid yang ada di wilayah Dukuhseti. Alasannya masjid tersebut memiliki aneka kegiatan resmi yang selama ini dipandang belum dimiliki masjid lainnya di kecamatan ini.
Demikian dituturkan Ketua Tanfidziyah PRNU Bakalan Kiai Moh Masykuri Suyuthi kepada NU Online di kediamannya, Selasa (21/4) sore. “Kemarin waktu rapat yang dihadiri Ketua MWC Dukuhseti, beliau menyampaikan bahwa masjid lainnya mungkin secara fisik lebih besar, namun kegiatannya masih kalah dengan masjid Bakalan,” tutur Kiai Masykuri menirukan Ketua MWC NU Dukuhseti.
Kiai Masykuri lalu mengajak NU Online mengunjungi Masjid Al-Ilham yang berdiri megah di tengah-tengah Desa Bakalan. Masjid tersebut ditahbiskan sebagai kantor sekretariat bersama oleh delapan organisasi milik warga Nahdliyin. Selain NU ranting Bakalan, tujuh organisasi juga aktif di masjid tersebut.
Organisasi kemasyarakatan tersebut adalah Badan Nadzir Wakaf, Badan Ta’mir Masjid, Badan Pengelola Rongsokan Masjid, Arisan Amanah Masjid, Organisasi Pemuda Creatif (OPeC), Jamaah Tahlil dan Kematian NU (JTMNU), dan Banser/Ansor ranting Bakalan.
Pantauan NU Online, di ruang sekretariat bersama tersebut terpampang papan nama pengurus masing-masing lembaga. Selain itu, juga tampak jadwal khatib dan bilal tiap Jumat, jadwal pengajian rutin, dan jadwal giliran manakiban “Sewelasan”. Masjid tersebut juga dilengkapi perpustakaan mini bagi para jamaah.
Sementara itu, di halaman masjid terdapat dua koran dinding yang bisa dibaca dari dua arah. Taman-taman bunga yang mengitari pagar masjid dan parkiran yang cukup luas menjadikan siapapun betah berlama-lama di masjid yang diketuai Rais Syuriah PRNU Bakalan KH Umar Faruq tersebut.
Menariknya, Badan Nadzir Wakaf Masjid Al-Ilham juga telah mengelola aset wakaf masyarakat. Selain pekarangan seluas 1.065 meter persegi, masjid tersebut juga memiliki aset sawah yang terbilang luas. Dari keempat wakif, diwakafkan sawah seluas 6280 meter persegi kepada masjid tersebut.
Kiai Masykuri Suyuthi berharap, kegiatan masjid Al-Ilham bisa menjadi teladan bagi masjid lainnya. “Semoga PBNU, khususnya Lembaga Ta’mir Masjid NU, berkenan memberi masukan dan perhatian bagi masjid ini. Kami senang sekali jika LTM NU membantu pengayaan buku-buku Aswaja NU untuk perpustakaan masjid agar warga Nahdliyin tercerahkan,” harapnya. (Musthofa Asrori/Abdullah Alawi)