Bandung, NU Online
Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Barat, Deni Ahmad Haidar mengatakan, Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda Ansor Kota Tasikmalaya, Jawa Barat dinobatkan sebagai cabang tergiat dalam pelaksanaan kaderisasi selama tahun 2019.
"Berdasarkan laporan, Cabang Ansor yang dinakhodai oleh Gus Ricky Assegaf tersebut menorehkan catatan kaderisasi paling banyak di Jawa Barat yakni sebanyak 67 kali selama 2019 ini," ujarnya.
Kepada NU Online, Selasa (31/12) Deni menyebutkan, gelaran pelatihan sebanyak 67 kali rinciannya adalah Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) sebanyak 60 kali, Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) 1 kali, Diklatsar Banser 5 kali, Kursus Banser Lanjutan 1 kali dan Dirosah Ula 1 kali.
Dikatakan, jumlah tersebut mengungguli cabang-cabang lain yang hanya berkisar dibawah 20 kali pelaksanaan kaderisasi. Seperti Karawang 15 kali, Garut 12 kali, Kabupaten Bandung Barat 12 kali, Subang 11 kali, Kab. Bogor 11 kali, Depok 7 kali, Indramayu 5 kali dan beberapa cabang lainnya di Jawa Barat.
"Saya mengapresiasi kepada cabang-cabang yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan kaderisasi di bawah sayap organisasi kepemudaan Nahdlatul Ulama, semoga dicatat sebagai amal baik sebagai pengorganisir kebaikan," ungkapnya.
Kepada para kader lanjutnya, selamat datang di keluarga besar Ansor dan Banser Jawa Barat. Mari belajar bersama, ikhtiar bersama dan tabarukkan bersama, inilah jalan khidmad kita yang semoga sampai pada do'a para Ulama dan syafaat Kanjeng Nabi Muhammad SAW.
Menurut Deni, dengan masifnya kaderisasi di bawah koordinasinya itu merupakan jawaban jika selama ini semakin banyak yang menghujat dan memfitnah, akan tetapi animo masyarakat semakin kuat untuk bergabung bersama GP Ansor.
"Karena sudah jelas, masuk di Ansor merupakan harapan ketersambungan sanad keagamaan hingga tersambung kepada Nabi Muhammad SAW. Artinya, apa yang dianut oleh Ansor sebagai pengejawantahan dari nilai-nilai yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dan kita sebagai ummatnya, wajib hukumnya mengikuti jejak Rasulullah SAW," ujarnya.
Deni menambahkan, masuk di Ansor bukan sekedar berorganisasi, tapi menggorganisir, meleburkan, dan mewakafkan seluruh potensi diri pada garis perjuangan Islam Ahlussunnah Waljamaah Annahdliyah.
"Ber-Ansor adalah pengakuan diri bahwa kita berharap kebaikan dan keberkahan dalam rangka menggapai ridlo Allah swt melalui jalur NU," jelasnya.
Dirinya juga mengajak kepada seluruh kader Ansor dan Banser di Jawa Barat untuk sama-sama berkhidmat kepada para kiai dan menggunakan semua potensi, pemikiran, tenaga, harta, bahkan nyawa untuk mencari keberkahan di jalan NU.
"Mari organisasi kta perkuat dengan kapasitas diri, mari cintai NKRI dengan meningkatkan khidmah di tempat kita berdiri. Jngan pernah lelah belajar dan mengaji, jangan pernah lelah melayani masyarakat, jangan layu karena cacian dan hujatan, jangan patah semangat karena makian dan bulian. Jadikan itu bahan bakar kita untuk makin serius berkhidmat, sebab tak ada jalan kebenaran yang mudah," pungkasnya.
Kontributor: Ade Mahmudin
Editor: Abdul Muiz