Lampung Selatan, NU Online
Tim logistik bantuan bencana tsunami dari Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Pringsewu, Lampung tiba di lokasi. Rombongan yang dipimpin langsung Ketua PC GP Ansor Pringsewu, M Sofyan, tiba di Pos NU Peduli yang berlokasi di Kantor PCNU Lampung Selatan, Jumat (28/12).
“Tim yang terdiri dari 10 orang ini membawa bantuan untuk para korban bencana tsunami Selat Sunda di desa Way Muli Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan,” kata M Sofyan.
Adapun bantuan logistik yang diberikan berupa obat-obatan, makanan untuk bayi, handuk, sabun mandi, selimut, susu, pakaian dalam pria dan wanita, popok bayi serta pakaian bekas layak pakai.
“Tidak hanya bantuan logistik, kami juga memberikan donasi uang sejumlah lima belas juta rupiah yang diberikan kepada Pos NU Peduli di Kalianda, Lampung Selatan,” ungkapnya.
Menurut Sofyan, bantuan donasi tersebut merupakan hasil penggalangan dana yang dilakukan oleh Ansor di beberapa kecamatan dan Risma yang ada di Kabupaten Pringsewu.
"Alhamdulillah, hasil penggalangan dana yang dilakukan oleh sahabat-sahabat Ansor di Pringsewu hari ini dapat kami salurkan, semoga bermanfaat," tuturnya.
Setelah memberikan donasi, rombongan bersama Tim NU Peduli bergerak menuju lokasi pengungsian yang ada di Desa Way Muli Kecamatan Rajabasa untuk meninjau dan memberikan bantuan secara langsung kepada para pengungsi.
Tim NU Peduli yang turun langsung meninjau ke lokasi pengungsian antara lain Ketua PBNU, Syahrizal Syarif, Rais PBNU, KH Ahmad Ishomuddin, Ketua PWNU Lampung, Ketua PCNU Lampung Selatan dan beberapa pengurus lain.
Kepada para pengungsi, Tim NU Peduli menanyakan langsung hal-hal yang masih sangat dibutuhkan oleh para korban dalam masa tanggap darurat penanganan bencana tsunami ini.
"Saya kira agar bantuan yang disalurkan oleh NU Peduli itu betul-betul sesuai dengan apa yang sangat di butuhkan oleh para korban, maka sangatlah perlu untuk bertanya langsung kepada para korban di lokasi pengungsian," kata Syahrizal Syarif.
Sementara beberapa pengungsi yang ditanya langsung masih banyak yang mengeluhkan tentang minimnya bantuan berupa obat-obatan dan perlangkapan untuk tidur seperti selimut, selambu, tikar dan kasur.
Kalau kebutuhan makan, minum, MCK, para pengungsi merasa telah cukup. "Tetapi kalau obat-obatan dan perlengkapan tidur masih kurang karena masih tidur di atas terpal," kata salah seorang pengungsi. (Henudin/Ibnu Nawawi)