Awal Tahun, Fatayat NU di Mimika Papua Gelar Madrasah Aswaja Metode Annahdliyah
Senin, 2 Januari 2023 | 15:40 WIB
Diklat Al-Qur'an Bersyahadah Metode Annahdliyah, Ahad (1/1/2023) di Kompleks Masjid At-Taubah Kampung Mulia Kencana, Mimika, Papua Tengah. (Foto: Sugiarso)
Mimika, NU Online
Pimpinan Ranting Fatayat NU Mulia Kencana, Distrik Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua Tengah menggelar Diklat Al-Qur'an Bersyahadah Metode Annahdliyah. Acara digelar pada Ahad (1/1/2023) di Kompleks Masjid At-Taubah Kampung Mulia Kencana.
"Hari ini kita memulai menulis sejarah baru di tanggal 1 tahun baru di Kampung Mulia Kencana yakni mendidik calon-calon guru Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) dan Madrasan Diniyah (Madin). Untuk membangun TPQ dan Madin yang berkualitas kita butuh guru yang berkualitas," kata Koordinator Madrasah Aswaja, Sugiarso.
"Lewat Program Madrasah Aswaja ini semoga di kampung ini bisa berdiri Madin berasaskan Aswaja Annahdliyah. Guru yang berkualitas ini punya sanad ilmu dan mengharap keberkahan masayikh. Lewat Diklat Metode Annahdliyah ini para calon guru digembleng 2 keilmuan pokok guru, yakni penguasaan ilmu yang akan diajarkan (what to teach) dan cara atau metode dalam mengajarkan ilmu kepada santrinya (how to teach)," urai Wakil Ketua PCNU Mimika ini.
Pentingnya Belajar Metode Annahdliyah
Koordinator Metode Annahdliyah Wilayah Papua, H Fadlan menyampaikan pentingnya belajar netode Annahdliyah. "Kita mengambil sanad dan berkahnya para masayik yang hal ini menjadi ciri khas NU," terang H Fadlan.
Menurutnya, dengan sanad itu menjamin kelurusan pemahaman dan praktik beragama. "Jika Ibu-ibu tidak paham bisa tanya saya dan jika saya tidak bisa jawab, saya bertanya ke guru saya. Jika guru saya tidak bisa juga akan bertanya ke gurunya. Begitu seterusnya," urainya lebih lanjut.
Menurutnya, di metode ini sudah mulai diajarkan adab kepada guru. "Ada lima hal yang diajarkan dan dijalankan santri sebelum mulai pelajaran, yaitu qiyaman (berdiri), salaman (memberi salam), qu'udan (duduk), khusyu'an (tenang, konsentrasi), dan dua'an (berdoa)," terangnya.
Sementara itu, instruktur Metode Annahdliyah, Hj Asmawati menekankan pentingnya sungguh-sungguh belajar. "Tolong diusahakan tepat waktu dan tidak ada yang tertinggal atau absen. Diklat ini memerlukan 24 jam pelatihan. Sekarang ini baru pertemuan pertama dan akan dilanjutkan ke pertemuan berikutnya hingga 24 jam. Syahadah tidak diberikan kecuali sudah menyelesaikan semua jilid," urainya
"Saya hari ini merasa senang, di saat tanggal 1 tahun baru biasanya jalan- jalan, tapi hari ini ibu-ibu belajar Al-Qur'an. Ini bukti awal bahwa di tahun ini kita bisa lebih baik dari tahun kemarin. Ini harus terus dijaga semangatnya," terang Pembina PC Fatayat NU Mimika ini.
Diklat diikuti oleh 30 orang Pengurus Ranting Fatayat NU Mulia Kencana. "Kami senang dan siap untuk menjadi lebih baik demi untuk masa depan anak kami dan warga Mulia Kencana," kata Ketua Ranting Fatayat NU Mulia Kencana, Asniar.
Editor: Kendi Setiawan