Berperan di Tingkat Nasional, Anregurutta KH Abd Muin Yusuf Bukan Ulama Amplop
Selasa, 9 Agustus 2022 | 12:15 WIB
Haul Ke-18 Almagfurlahu Anregurutta KH Abd Muin Yusuf (Kali Sidenreng) di Pondok Pesantren Al Urwatul Wustqaa Benteng Sidenreng Rappang (Sidrap), Provinsi Sulawesi Selatan, Sabtu (6/8/2022). (Foto: dok Panitia)
Sidrap, NU Online
Almarhum Anregurutta KH Abd Muin Yusuf (Kali Sidenreng) adalah adalah ulama yang 'mengumat'. Diundang ceramah oleh rakyat di kampung-kampung dia hadir sepanjang ada kesempatannya. Ia juga bukan ulama 'amplop'.
Hal itu disampaikan Alumnus Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqa, Abdul Karim yang diamanahimembawakan Sirah Almagfurlahu Anregurutta KH Abd Muin Yusuf pada peringatan Haul Ke-18 Almagfurlahu Anregurutta KH Abd Muin Yusuf (Kali Sidenreng). Haul berlangsung di Pondok Pesantren Al Urwatul Wustqaa Benteng Sidenreng Rappang (Sidrap), Provinsi Sulawesi Selatan, Sabtu (6/8/2022).
Abdul Karim menyebut Gurutta KH Abd Muin Yusuf adalah sosok penting di negeri ini. Salah satu kiprahnya di panggung nasional ialah perumusan Kompilasi Hukum Islam (KHI) menjadi Undang-Undang (UU) tahun 1974.
Baca Juga
Cara dan Hukum Melaksanakan Haul
Selama hidupnya, ia tidak memilih kelas sosial apa yang mengundang beliau ceramah.
"Ulama, pendidik, pelayan umat. Banyak ulama, tapi tidak mendidik, banyak ulama tapi tidak melayani umat. Gurutta menjalankan tiga-tiganya," kenang Abdul Karim.
KH Abd Muin Yusuf mendirikan dan mengelola Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqa Sidrap ini sebagai sebuah pilihan mencerdaskan umat. Pondok ini ia pakai untuk mengubah orang, memperkuat moral dan akhlak dengan ilmu agama. Bahkan pondok yang didirikan kadang berfungsi sebagai bengkel anak.
Baca Juga
Peringatan Haul para Pendahulu
"Mereka yang susah diatur oleh orang tuanya dibawa ke sini nyantri dan Gurutta tabah dan konsisten mendidik anak itu hingga menjadi orang yang berguna bagi umat dan bangsa. Jadi dulu, beberapa anak santri yang sebenarnya 'hampir' tak berguna. Lalu nyantri di sini, pada akhirnya berguna di kemudian hari. Ini adalah berkah yang tak tertandingi," tambah Abdul Karim.
Menurutnya, salah satu pusat berkah di bumi Indonesia ini adalah di pondok pesantren tersebut. "Salah satu momen orang datang mencari berkah ke sini adalah saat hendak pemilihan Bupati. Bisa dibayangkan andai kata Gurutta masih hidup di abad Pilkada ini, mungkin calon-calon bupati dan gubernur antre setiap lima tahun di bawah pohon kenari itu," ujarnya.
Ada satu hal penting bahwa Gurutta mengembangkan Islam dengan strategi kebudayaan yang jitu. Ia menyampaikan kalimat agama dengan kalimat khas Bugis Sidenreng. Itu pun ditunjukkan pula dalam produksi karya intelektual-keulamaan Gurutta dengan menerbitkan tafsir Al-Qur'an bahasa Bugis. Suatu karya agung yang hingga kini masih langka dilakukan ulama dan intelektual zaman now.
Disampaikan juga bahwa kini para alumni pondok menginisiasi untuk menerbitkan buku tentang historigrafi Gurutta. Tujuannya untuk mendokumentasikan sejarah lengkap Gurutta termasuk kiprahnya sebagai sosok ulama penting di negeri ini. Selain itu, meneladani ilmu agama dan perjuangan Gurutta mendidik umat dan agar pengetahuan Gurutta terwariskan dari generasi ke generasi.
Turut hadir pada kegiatan Haul Ke-18 tersebut Bupati Kabupaten Sidrap H Dollah Mando, Kapolres Sidrap Dandim 1420 Sidrap Anregurutta Prof H Abd Rahim Arsyad selaku Santri Anregurutta, HP Surkati Muin anak Almagfurlahu Anregurutta KH Abd Muin Yusuf, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sidrap Muhammad Idris Usman, Mudir Ma'had Aly Sengkang Wajo H Muhyiddin Tahir, dan beberapa Pimpinan Pondok Pesantren yang ada di Kabupaten Sidrap.
Dalam kegiatan haul tersebut hadir ribuan santri dan lapisan masyarakat untuk mengikuti dan mengenang sejarah Almagfurlahu Anregurutta KH Abd Muin Yusuf.
Kontributor: Mahmoed Nurdin
Editor: Kendi Setiawan