Brebes, NU Online
Kafilah Kabupaten Brebes berhasil meraih juara umum Seleksi Tilawatil Quran (STQ) ke-23 tingkat Jawa Tengah di Brebes. Kabupaten tersebut meraih nilai 19, tertinggi dari 35 kabupaten dan kota di provinsi tersebut.
<>
Prestasi gemilang kafilah Brebes merupakan kado istimewa bagi tuan rumah penyelenggaraan STQ XXIII yang berlangsung di Brebes, 17-20 November 2014. Sementara juara umum 2 di raih Kabupaten Kudus (15) dan juara umum 3 Kabupaten Semarang (14).
Keberhasilan Brebes diraih dari Cabang Tilawah golongan anak-anak sebagai juara 2 atas nama Umul Quro, Cabang Tahfidz gol 1 juz dan Tilawah juara 1 (Rifdah Khoirunnida), Cabang Tahfidz gol 5 juz dan tilawah juara 1 (Labibah) dan juara harapan 2 (Mumuh Muhammad), Cabang Tahfidz gol 10 Juz juara 1 (Ahmad Adli Asyhari) dan juara 2 (Laelatun Nafisah), Cabang Tahfidz gol 20 juz juara harapan 1 (Abdul Hamid), Cabang Hafidz gol 30 juz juara 2 (Izzatus Sholihah dan juara harapan 2 (Turmudzi).
“Berdasarkan Keputusan Dewan Hakim STQ nomor 01/DH/XI/2014, Juara Umum STQ XXIII tingkat Provinsi Jateng di raih Kafilah Kabupaten Brebes,” kata sekretaris Dewan Hakim Drs H Khootibul Umam saat membacakan pengumuman hasil seleksi di alun-alun Brebes, Kamis, (20/10).
Bupati Brebes Hj Idza Priyanti, saat mendengar kabar tersebut, mengaku terharu dan bangga. Atas nama Pemkab Brebes dan segenap warga Brebes, dia sangat bangga dengan prestasi yang diraih para kafilah STQ Brebes.
Keberhasilan meraih gelar juara umum, dinilai Idza Priyanti sebagai keberhasilan pembinaan bidang keagamaan. Selain mampu meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan, juga dapat membangun kehidupan keberagamaan yang sejuk dam damai, dalam kehidupan antarumat beragama yang rukun dan harmonis. “Brebes tidak hanya membangun fisik saja, tetapi juga memberi perhatian sangat besar terhadap pembangunan mental-spiritual,” kata Idza.
Kendati demikian, Idza berpesan agar para pembina, qori dan qoriah tidak boleh terlena atas prestasi yang diraih. Karena seiring dengan waktu, para peserta STQ dari kabupaten lain akan terus meningkatkan kualitasnya untuk meraih gelar juara umum pada tahun-tahun mendatang. Juga agar mempersiapkan diri pada lomba yang sama di tingkat Nasional.
Diakui Idza, meraih gelar juara umum memang suatu kehormatan yang mampu mengangkat citra Kota Bawang dan Telor Asin ini lebih terhormat.
Penutupan STQ dilakukan Kepala Badan Koordinator Wilayah III Provinsi Jateng Hadi Haryanto MM. Penutupan dilakukan dengan cara menabuh bedug dan pembagian piala kejuaraan. Hadi membacakan amanat Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo SH dengan menggunakan bahasa Jawa.
“Sebagaimana menjadi kebiasaan warga Jawa Tengah, setiap hari Kamis menggunakan bahasa Jawa maka pada hari ini kami akan membawakan sambutan bahasa jawa,” kata Hadi mengawali sambutannya.
Diantaranya, gubernur mengimbau agar jangan ada sifat dan sikap adigang-adigung-adiguna. Sebab sifat buruk tersebut tidak mencerminkan ajaran Quran. Terutama bagi yang menjadi juara. Justeru untuk lebih meningkatkan prestasi. Karena akan menjadi duta Jawa Tengah pada STQ Nasional 2015 mendatang.
Ketua Panitia Penyelenggara STQ Narjo merasa plong karena kegiatan telah berlangsung dengan baik tanpa halangan yang berarti. Dan memohon maaf bila terdapat kekeliruan dan kekilafan di sana-sini. “Sesuai dengan target, kami ingin sukses dalam penyelenggaraan, sukses administrasi dan sukses prestasi,” tandasnya. (Wasdiun/Abdullah Alawi)