Menindaklanjuti Instruksi PBNU nomor: 3945/C.I.34/03/2020 tentang Protokol NU Peduli Covid-19 sebagai upaya lanjut untuk menahan laju dan memutus rantai sebaran virus Covid-19, Pesantren Madinatul Ilmi Pagelaran, Pringsewu, Lampung meliburkan kegiatan para santrinya.
Para santri dipulangkan ke rumah masing-masing dengan berbagai pesan yang harus mereka lakukan selama berada di rumah. Di antara pesan tersebut adalah mengamalkan istighotsah dan wirid yang merupakan ijazah dari Hadratussyekh H Hasyim Asy'ari (Mbah Hasyim). Ijazah tersebut adalah:
لِي خَمْسَةٌ أُطْفِئ بِهاَ # حَرَّ الوَباَءِ الحاَطمَة
المُصْطَفَى وَالمُرتَضَى # وَابْناَهُماَ وَفَاطِمَة
“Aku berharap diselamatkan dari panas derita wabah yang bikin sengsara dengan wasilah derajat luhur lima pribadi mulia yang aku punya: Baginda Nabi Muhammad al-Mushthafa saw, Sayyidina Ali al-Murtadla dan kedua putra (Hasan dan Husain), serta Sayyidatina Fathimah Azzahra, binti Rasulillah saw".
Pengasuh Pesantren Madinatul Ilmi KH Muhammad Nur Aziz menjelaskan bahwa ijazah ini diamalkan khusus ketika sedang terjadi wabah. Ia mendapatkan ijazah tersebut dari kiainya di Pesantren Kencong, Kediri, Jawa Timur.
"Kami menugaskan para santri selama dirumah untuk melanggengkan wirid ini dan bertawasul kepada KH Hasyim Asy'ari," kata Wakil Katib PCNU Pringsewu ini kepada NU Online.
Selain itu para santri juga diwajibkan untuk membaca Al-Qur'an 3 hari 1 juz dan akan dibekali buku catatan jurnal ibadah. Selain itu aktivitas fisik juga dianjurkan dalam rangka meningkatkan imunitas tubuh melalui olahraga dan mengkonsumsi makanan sehat dan berprotein
Pihak pesantren juga mengingatkan pada santrinya selama berada di rumah untuk mematuhi instruksi, imbauan, dan protokol yang ditetapkan oleh Pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19, termasuk tidak bepergian keluar rumah dan jaga jarak aman.
"Kami juga minta kepada para wali santri di rumah untuk senantiasa mengawasi dan memantau kegiatan putra-putrinya sehingga tugas yang merupakan ikhtiar lahir dan batin untuk menghadapi wabah virus corona ini dapat dilaksanakan," harapnya.
Demi keamanan dan antisipasi kesehatan santri, pesantren mengimbau para orang tua untuk menjemput para santri menggunakan kendaraan pribadi. Hal ini ditujukan untuk memastikan keselamatan dan kesehatan para santri selama perjalanan pulang dapat terjamin.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Syamsul Arifin