Jakarta, NU Online
Ketua Dewan Asosiasi Ma’had Aly Indonesia (Dema Amali), Denta Fatwa Fatahillah memaparkan bahwa Dema Amali akan memberdayakan literasi guna mengembangkan bakat yang dimiliki oleh masing-masing mahasantri sesuai takhasus yang ada di masing-masing Ma’had Aly.
Salah satu cara untuk mengembangkan literasi dalam internal Dema Amali yaitu dengan berkolaborasi antarmahasantri Ma’had Aly, sebagaimana dikatakan dalam salah satu moto, ‘bersatu kita teguh bercerai kita runtuh’.
Sebagai contohnya, lanjut Denta, ketika terjadi kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum tertentu, maka yang akan diserang hanya oknum tersebut. Berbeda jika yang melakukan pelecehan tersebut merupakan santri, maka yang akan diserang adalah pihak dari pesantren terkait.
“Hal ini disebabkan kurang kuatnya santri dalam membangun sistem kolaborasi,” kata Denta saat menjadi salah satu narasumber dalam acara Talk Show Mahasantri di Ma’had Aly Sa’iidusshiddiqiyah Jakarta, Rabu (2/3/2022).
Salah satu mahasantri Ma’had Aly Tebuireng Hasyim Asy’ari itu melanjutkan bahwa salah satu pemberdayaan literasi yang telah bisa lakukan adalah dengan memaksimalkan platform media sosial seperti menyiapkan web yang dominan. Dengan web ini para mahasantri dari berbagai Ma’had Aly bisa meng-upload berbagai kajian mereka.
Dalam kesempatan itu, Denta juga berharap agar setiap Dema Amali dari masing-masing Ma’had Aly tetap solid dan aktif memberikan evaluasi untuk kepengurusan Dema Amali Nasional demi memaksimalkan peran organisasi.
Sebagai informasi, acara ini merupakan salah satu rangkaian Kongres BEM Ma’had Aly Sa’iidusshiddiqiyah Jakarta.
Untuk diketahui, Dema Amali merupakan forum komunikasi dan konsolidasi Dewan Mahasantri se-Indonesia yang berada di bawah naungan Asosiasi Aly Indonesia (Amali) dan telah mendapatkan SK dari Kementerian Agama RI.
Sedangkan Amali (Asosiasi Ma’had Aly Indonesia) merupakan forum yang dibentuk dalam rangka memfasilitasi hubungan kerja sama dan menyamakan pandangan antar Ma’had Aly se-Indonesia.
Kontributor: Robiah
Editor: Syamsul Arifin