Mengenalkan Gambus Lampung di Ajang Muktamar
Kamis, 23 Desember 2021 | 21:30 WIB

Penampilan grup Baratayudha membawakan musik gambus Lampung di Panggung Budaya Muktamar NU di Lampung Tengah, Rabu (22/12/2021) malam. (Foto: NU Online/Kendi Setiawan)
Kendi Setiawan
Penulis
Lampung Tengah, NU Online  Â
Kelompok musik Baratayudha Universitas Lampung (Unila) mengenalkan musik gambus Lampung pada gelaran Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama. Penampilan mereka membawakan dua lagu tradisional Lampung Panglipandang dan Punyandangan di Panggung Budaya 'NuSoundtara' di Taman Kopiah Emas Lampung Tengah, Provinsi Lampung, Rabu (22/12/2021) malam.
"Ini merupakan sebuah musik tradisional Lampung yang sudah jarang ditampilkan dan sudah jarang dimainkan oleh anak-anak muda Lampung. Kami dari Baratayuda coba untuk mengembangkan kembali seni-seni tradisional, salah satunya musik tradisional," kata Novri Rahman, perwakilan Baratayuda ditemui usai tampilnya kelompok mereka.
Lagu Punyandangan menceritakan kesedihan seorang gadis. Sementara Panglipandang mengungkapkan kebahagiaan muda-mudi.
Meskipun hanya menampilkan dua lagu, pengunjung tampak terpukau oleh iringan musik dan lagu yang mereka bawakan. Sepanjang penampilan mereka, tampak para pengunjung tak lepas memandang ke arah panggung.Â
Â
Instrumen musik yang dibawakan sederhana saja. Rebana ditabuh oleh Ridho, Okta dan Ikbal; gitar dipetik Reza, dan gambus ditabuh Yuzril. Adapun vokalisnya adalah Putri, Aula, dan Ita. Semuanya, kata Novri, masih mahasiswa di Unila dari FKIP, meskipun berbeda-beda program studi.
Novri mengaku kelompoknya sering menampilkan diri di berbagai acara. Mereka berfokus pada pelestarian gitar klasik Lampung dan orkes gambus.
Harapan dari Muktamar
Sebagai generasi muda, Novri turut menyampaikan harapannya terhadap penyelenggaraan Muktamar Ke-34 NU. "Melalui muktamar ini kami ikut bahagia. Saya sendiri berharap agama Islam dapat berkembang, mempertahankan budaya-budaya sehingga dikenal baik di dunia internasional maupun nasional," kata Novri.
Ia mengajak kepada anak muda lainnya dari penyelenggaraan muktamar ini agar dapat melakukan pembelajaran ke depan dalam berkhidmat secara baik.
"Misalnya, bagaimana menjamu tamu menyambut tamu dilakukan secara maksimal agar Lampung nantinya dikenal sebagai salah satu provinsi yang terbaik dalam menyelenggarakan muktamar ini," kata dia.
Bukan hanya Baratayudha yang tampil pada malam itu. Beberapa grup lain juga tampil. Di antara penampilan grup musik diadakan diskusi dengan Ketum PB PMII, Muhammad Abdullah Syukri.Â
Panggung tersebut terselenggara memang berkat kerja sama antara PMII Lampung Tengah, Gusdurian Lampung Tengah, Kaukus, Klasika. Panggung tersebut menjadi ajang pentas budaya, diskusi buku, dan dialog kebangsaan. Gelaran panggung diresmikan oleh Bupati Lampung Tengah H Musa Ahmad sehari sebelumnya.
Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Musthofa Asrori
Â
Terpopuler
1
Alasan NU Tidak Terapkan Kalender Hijriah Global Tunggal
2
Khutbah Jumat: Marhaban Ramadhan, Raih Maghfirah dan Keberkahan
3
Khutbah Jumat: Bersihkan Diri, Jernihkan Hati, Menyambut Bulan Suci
4
Khutbah Jumat: Sambut Ramadhan dengan Memaafkan dan Menghapus Dendam
5
Khutbah Jumat: Kepedulian Sosial Sebagai Bekal Menyambut Ramadhan
6
Reshuffle Perdana Kabinet Merah Putih: Brian Yuliarto Jadi Mendiktisaintek Gantikan Satryo Brodjonegoro
Terkini
Lihat Semua