Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) Kabupaten Jombang, Jawa Timur masa khidmah 2020-2022 resmi dilantik. Pelantikan digelar di Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Peterongan, Jombang, Sabtu (29/2) malam.
Ketua PC IPNU Jombang, Subhan Masduqi mengungkapkan, ada tiga rancangan besar (grand design) di bawah kepemimpinannya dua tahun ke depan. Pertama, tumbuhnya militansi pengurus IPNU dan IPPNU di semua tingkatan. Mulai dari akar rumput hingga tingkat kabupaten. Kedua, mengoptimalkan peran digital di berbagai aspek.
" Ketiga, meningkatkan perhatian IPNU-IPPNU terhadap pemberdayaan kader dan pengurus. Tiga grand desain IPNU dan IPPNU Jombang, yaitu militansi, digitalisasi, dan empowerment," katanya kepada NU Online usai pelantikan.
Pria yang akrab disapa Subhan ini lebih jauh menjelaskan, ketiganya adalah sebuah paket yang tak bisa dipisahkan. Apabila hilang salah satunya, maka akan timpang. Roda organisasi berjalan tidak sempurna. Untuk itu, dirinya bertekad merealisasikan tiga grand desain itu dengan sebaik mungkin.
Militansi, kata dia, tidak bisa lepas dengan optimalisasi kaderisasi. Sejumlah kaderisasi formal dan non-formal yang ada di tubuh IPNU-IPPNU harus bisa dijalankan dengan maksimal. Di samping itu, pendidikan, pelatihan, dan hal-hal serupa juga tidak bisa dilewatkan. Sebab, semua itu adalah penunjang tumbuhnya militansi setelah kaderisasi dilakukan.
"Militansi, penguatan kader melalui kaderisasi formal dan non-formal serta pengembangan inovasi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas organisasi," jelas Subhan.
Sementara terkait digitalisasi, lanjutnya, saat ini sudah zamannya. Pemuda NU, khususnya IPNU dan IPPNU tidak boleh anti terhadap dunia digital atau gaptek. Pasalnya, peran digital sangat membantu mempermudah dan mempercepat kerja-kerja manusia, sehingga ia lebih bisa mengefektifkan waktu dan kesempatannya beralih terhadap pekerjaan lainnya yang dinilai lebih penting.
Ke depan, peran digital itu akan dioptimalkan lebih dari biasanya. Tidak sekadar berkutat pada media sosial. Lebih dari itu, akan merambah pada kemudahan dan kecepatan dalam hal administrasi organisasi. "Digitalisasi tidak hanya sekedar membuat medsos, misal website. Jadi, nantinya semua akan kirim surat dan lain sebagainya via website," ujarnya.
Subhan menegaskan, IPNU-IPPNU di Kota Santri ini juga akan memberi ruang yang cukup bagi pengurus untuk bisa produktif berinovasi. Saat ini, kata dia, sudah ada beberapa kader IPNU dan IPPNU yang memiliki potensi dan bakat tertentu, seperti dalam bidang ekonomi, desain grafis yang mumpuni, dan bakat lainnya.
"Semua itu, perlu pendampingan serta pengawasan intens dari pengurus agar bakat itu terus tumbuh dan berkembang. Empowerment atau pemberdayaan kader sebagai penunjang bakat dan potensi untuk kesejahteraan organisasi dan pribadi lebih-lebih melalui kewirausahaan," tuturnya.
Hadir pada kesempatan ini Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Jombang H Taufiq Jalil, perwakilan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang beserta beberapa badan otonom NU. Tampak pula sejumlah pengurus IPNU-IPPNU dari tingkat ranting hingga cabang.
Pewarta: Syamsul Arifin
Editor: Musthofa Asrori