Jember, NU Online
Bulan Ramadhan menjadi momentum yang  istimewa bagi Pimpinan Cabang (PC)  Fatayat NU Jember Jawa Timur untuk berbagi.  Salah satu bentuknya adalah menggelar bazar di Desa Darsono, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember, Rabu (21/4).  Menurut Ketua PC Fatayat NU Jember, Rahmah Sa’idah, bazar tersebut dimaksudkan untuk membantu meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sembako di tengah kecenderungan semakin naiknya harga sembako saat memasuki separuh akhir bulan Ramadhan.

“Harga bahan-bahan pokok  di bazar itu jelas lebih murah dibandingkan dengan harga di toko atau pasar,” ungkapnya di sela-sela acara.

Bazar tersebut merupakan satu dari 9 bazar yang telah dan akan dilaksanakan selama Ramadhan ini. Semuanya adalah hasil kerja sama  antara  PC Fatayat NU Jember dengan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Arjasa, Kabupaten Jember.

Sebelumnya, organisasi pemudi Nahdlatul Ulama itu sudah 3 kali menggelar  bazar , yakni di Desa Biting, Arjasa, dan Candijati yang kesemuanya masuk Kecamatan Arjasa.

“Bazar yang masih akan dilaksanakan adalah di Desa Jelbuk, Kalisat,  Kemuninglor, Kamal, dan Pakusari. Waktunya adalah tanggal 30 April, dilanjut tanggal 1 hingga 5 Mei (2021), pukul 09.00 sampai 11.00,” urai Ketua PAC Fatayat  NU Arjasa, Indah Yuliana.

Selain bazar, PAC Fatayat  NU Arjasa juga akan menggelar  Belanja Bersama  Anak Yatim. Program ini cukup bagus dan menarik. Sebab, selama ini yang biasa terjadi adalah buka bersama, tapi ini lain: belanja bersama. Indah menyatakan, program ini sudah berjalan dalam beberapa tahun terakhir. Tujuannya adalah untuk memberikan kebahagiaan kepada anak yatim  saat Ramadhan, terutama dalam menyambut Lebaran.

“Karena biasanya  untuk menyambut Lebaran, anak-anak pada berbondong-bondong ke pasar atau mall untuk membeli pakaian, dan itu menjadi kebahagiaan tersendiri bagi anak-anak,” urainya.

Selain itu, santunan untuk  kaum duafa juga menjadi  ‘menu’ sosial PAC Fatayat NU Arjasa  dalam Ramadhan kali ini.  Selain anak yatim, kaum duafa juga merupakan elemen masyarakat yang sangat membutuhkan uluran tangan semua pihak. Sebab, secara ekonomi mereka tidak berdaya.

“Sampai saat ini  dampak ekonomi Covid-19  masih cukup terasa,  dan tentu  menimbulkan kesusahan bagi masyarakat, lebih-lebih kaum duafa,” pungkasnya.

Pewarta:  Aryudi A Razaq
Editor: Muhammad Faizin