Film INUK, Cara Unik LAZISNU Kudus Sosialisasikan Kaleng Infaq
Ahad, 18 April 2021 | 16:15 WIB
Kudus, NU Online
Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah memiliki cara unik dalam mensosialisasikan kaleng ‘Infaq Nahdlatul Ulama Kudus’ yang disingkat INUK. Cara tersebut dengan memproduksi film pendek berjudul INUK The Movie, Wong Mbatil Ngomongno Infaq.
Ketua PC LAZISNU Kudus H Ihdi Fahmi Tamami mengungkapkan, film yang menggandeng PC Fatayat NU Kudus itu merupakan terobosan unik dalam memperkenalkan program organisasi yang ia pimpin kepada warga, khususnya Nahdliyin.
“Kami menginginkan gerakan yang cepat dan masif dalam menyebarkan ‘virus’ INUK di masyarakat,” ujar H Ihdi kepada NU Online melalui pesan WhatsApp, Ahad (18/4).
Menurut dia, PC Fatayat NU Kudus mampu menjembatani sosialisasi kaleng INUK melalui sebuah film pendek yang diunggah dalam YouTube LAZISNU Kudus.
Ia menganggap, film INUK merupakan media berinfaq secara mudah bagi semua kalangan dengan manfaat yang dapat dirasakan hingga lapisan bawah. “Maka kami putuskan membuat film tentang infaq yang sudah menjadi program massal di Kudus,” ungkapnya.
H Ihdi menambahkan, seluruh masyarakat dapat meminta kaleng INUK melalui pengurus LAZISNU yang ada di desa-desa dan dapat dikumpulkan menjadi satu setelah terisi penuh.
“Hasil kaleng itu sedikit demi sedikit akan kami kumpulkan sehingga menjadi banyak. Kemudian, hasilnya kami kembalikan sebagian besar untuk kemandirian organisasi dalam empat pilar, yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan bencana,” terangnya.
Penulisan Naskah
Dihubungi terpisah, sang penulis naskah film, Miftahurrohmah, menjelaskan bahwa proses penulisan naskah hanya memakan waktu dua hari. Meski demikian, ia akui sebenarnya telah lama diminta oleh pengurus LAZISNU Kudus untuk membuat skrip film.
“Sekitar Januari, setelah Fatayat NU Kudus membuat film pendek kedua, saya dihubungi salah seorang pengurus LAZISNU Kudus yang bertanggung jawab dalam program kaleng INUK. Saya diminta menulis naskah dan menghubungkan dengan Fatayat NU Kudus dan tim pembuat film,” jelasnya.
Miftahurrohmah menambahkan, seluruh pemain film yang notabene adalah pengurus cabang Fatayat NU Kudus merasa bangga sekaligus antusias kembali berperan dalam sebuah film.
“Saya lihat teman-teman senang karena dapat memberikan sumbangsih kepada LAZISNU untuk mensosialisasikan programnya pada masyarakat luas,” tuturnya.
Ia mengaku, dalam proses pengambilan gambar untuk film pendek berdurasi lebih dari 15 menit itu membutuhkan waktu dua hari. “Kami shooting Sabtu (3/4) mulai jam 9 pagi hingga 5 sore. Kemudian, Senin (5/4) dari jam setengah 5 sore sampai jam 9 malam,” ungkapnya.
Miftahurrohmah mengaku berbahagia dan bersyukur dapat ikut andil dalam pembuatan film tersebut meski harus mengulang adegan saat di warung.
“Alhamdulillah, semua pemain dan kru memiliki keinginan yang sama untuk menghasilkan karya terbaik, meskipun sempat harus berulang kali shooting,” tandasnya.
Setelah tayang sehari, film pendek tersebut telah ditonton 2123 kali. Film yang tayang akun channel LAZISNU Kudus itu disukai 286 warganet. Untuk menontonnya, silakan klik berikut ini INUK THE MOVIE series.
Kontributor: Afina Izzati
Editor: Musthofa Asrori