Seorang warga menjalani pemeriksaan kesehatan saat layanan oleh tim LKNU Cilacap di Kesugihan, Ahad (11/4). Kegiatan ini dibiayai dari Koin NU. (Foto: Naeli Rokhmah)
Naeli Rokhmah
Kontributor
Cilacap, NU Online
Matahari telah tergelincir saat tim Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) dan NU Care-LAZISNU Cilacap mulai berkemas-kemas. Waktu memang telah menunjukkan pukul 12.30 WIB. Aura lelah tampak kentara di wajah mereka setelah melayani warga sejak pagi. Apalagi cuaca siang itu sangat terik, ditambah listrik padam, sehingga tak bisa menyalakan kipas angin untuk sekedar mengurangi hawa yang begitu panas.
Sejak pagi, mereka telah melayani warga dalam kegiatan layanan pengobatan gratis Ahad (11/4). Layanan kali ini bertempat di Masjid Dhawuhan Desa Ciwuni Kecamatan Kesugihan.
Namun begitu, semangat mereka sama sekali tak berkurang. Warga yang datang dilayani sepenuh hati. Hari itu tim LKNU dipimpin oleh Basit Wahib membawa tim medis sejumlah lima orang. Mereka bahu membahu dengan pengurus UPZISNU Kesugihan melayani warga. Terhitung 50 orang telah terlayani dengan baik dan tepat pada pukul 12.55 WIB antrean warga telah habis. Peralatan medis dan obat-obatan pun telah rapi masuk ke dalam mobil. Namun, tetiba datang lagi sepasang suami istri lansia.
"Deneng siang temen, Pak? (Kok siang-siang datangnya, Pak)," tegur Khuelis Nuri, pengurus UPZISNU Kesugihan.
"Enggih niki, Pak, anu tes enten acara dadose siangan. Mbok dereng rampung? (Iya ini baru ada acara jadi kesiangan. Kegiatannya belum selesai kan?" sahut pria yang diketahui bernama Mustolah (65 tahun).
"Sebenarnya sih sudah selesai, tapi karena Bapak baru datang ya nggak apa-apa tetap dilayani," jawab Khuelis. Akhirnya peralatan pun kembali dibongkar dan keduanya pun mulai dilayani.
"Owalah padahal teng wingking tesih wonten malih. (Yaahh, padahal di belakang masih ada lagi yang mau ke sini berobat)," kata Mustolah.
Benar yang dikatakan Mustolah. Tak lama kemudian datang lagi dua orang perempuan dan satu orang laki-laki. Mereka pun datang karena ingin berobat. Tiba-tiba Basit Wahib menyeletuk, "Mpun rampung Pak Bu, ngenjing malih nggih teng Keleng (Sudah selesai Pak, Bu. Besok lagi ya di Keleng)."
Memang menurut penuturan skretaris UPZISNU Kesugihan Nurul Faizah layanan pengobatan gratis ini masih berlanjut. Rencananya, untuk sesi selanjutnya akan dilaksanakan di Desa Keleng setelah sebelumnya melaksanakan pengobatan gratis di Desa Kalisabuk. Adapun peserta menyasar untuk warga Ciwuni dan Karangjengkol.
Tetapi, tentu saja ucapan Basit tak serius. Lagi-lagi mereka tak tega untuk menolak. Ketiga pasien terakhir pun dilayani sebagaimana mestinya. Salah satu pasien Muhalimah (50) mengaku senang dengan adanya layanan ini. Ia mengaku penderita asam urat.
"Sudah beberapa hari ini, asam urat saya kambuh. Kaki rasanya sakit banget. Jadinya aktivitas juga terganggu. Alhamdulillah ada layanan pengobatan gratis jadi saya terbantu sekali," tutur Muhalimah.
Sementara itu, Direktur NU Care-LAZISNU Cilacap Ahmad Fauzi mengatakan adanya layanan pengobatan gratis ini untuk membantu warga khususnya yang berada di kalangan ekonomi menengah kebawah agar mendapatkan akses kesehatan yang mudah.
"Kegiatan ini sepenuhnya dibiayani (dibiayai) dengan koin NU. Masyarakat bisa langsung mendapatkan layanan farmasi, mendapatkan obat-obatan, yang semua itu gratis. Tanpa dipungut biaya, harapannya ke depan bisa lebih banyak lagi penerima manfaat dari program ini," pungkas Fauzi.
Kontributor: Naeli Rokhmah
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua