Mojokerto, NU Online
Kemarau panjang yang melanda di beberapa wilayah di Jawa Timur mulai menimbulkan masalah serius bagi masyarakat. Seperti warga Dusun Tempuran, Desa Simongagrok, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto yang mengalami krisis air bersih sejak beberapa bulan terakhir.
Dusun Tempuran terletak di Mojokerto pinggir utara yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Lamongan, mengalami krisis air mendapat perhatian dari Ansor, LAZISNU, dan LPBINU.
"Meski hanya sekitar 7.800 liter air yang disalurkan, setidaknya bisa bantu warga yang kesulitan air bersih," kata Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Iklim (LPBI) Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Mojokerto Saiful Anam, Rabu (28/8).
Dikatakan, bantuan air kerjasama dengan Ansor dan Lembaga Amil, Zakat, Infaq, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) setidaknya meringankan sekitar 90 Kepala Keluarga (KK) di dusun ini merasakan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan air bersih.
"Kesulitan air yang dirasakan warga akibat berkurangnya debit air sumur bor di desa setempat yang selama ini menjadi sumber kebutuhan warga, sehingga untuk mandi, masak, mencuci baju, dan minum harus mengambil dari daerah lain. Itupun harus antri dan berbagi dengan masyarakat setempat," jelasnya.
Dijelaskan, slain berkoordinasi dengan elemen nahdliyin, pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak berwenang yaitu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto.
"LPBINU juga bekerjasama dengan Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU Mojokerto. "Untuk pendistribusian kami minta bantuan dengan kader-kader Ansor setempat dan Banser Tanggap Bencana (Bagana) Kabupaten Mojokerto," ungkap Anam.
Saat ini lanjutnya, selain di Dawarblandong, krisis air juga terjadi di Kecamatan Ngoro, Jombang tepatnya di Desa Kunjorowesi. Di desa ini ada dua dusun yang mengalami krisis air bersih cukup parah, yakni Dusun Sumber dan Dusun Kandangan.
"Desa lain yang mengalami nasib sama dalam masalah air bersih yakni masyarakat di Desa Manduromangungajah dan Desa Kutogirang. Keduanya berada di Kecamatan Ngoro, Mojokerto. Desa-desa tersebut menjadi perhatian khusus dari LPBINU Mojokerto," bebernya.
"Upaya membantu dari program NU Mojokerto Peduli sampai hari ini sudah mendistribusikan air bersih sebanyak 37.500 liter air atau sebanyak 5 truk tangki dengan kapasitas 7500 liter lebih tiap tangkinya," imbuh Anam.
Menurutnya, dalam mengatasi kelangkaan air bersih ini perlu usaha bersama di antara beberapa pihak. Baik masyarakat dan pemerintah daerah. Hal ini agar tak terjadi lagi kekurangan air bersih di tahun depan. Solusi tersebut bisa berupa pembangunan saluran air lewat pipa dari daerah lain. Bisa juga dengan membuat penampungan air dan memperbanyak sumbur bor.
"Program ini akan terus dilaksanakan sampai pada kondisi warga benar-benar tercukupi kebutuhan air bersihnya," ujarnya.
LPBINU Mojokerto mengajak kepada masyarakat atau siapapun yang berniat sedekah membantu saudara kita yang mengalami krisis air bersih maka bisa menyalurkan lewat LAZISNU dan LPBI NU Mojokerto.
"Bisa juga melalui rekening BNI 0558 823 394 atau relawan akan ambil di kediaman donatur," pungkas Anam.
Kontributor: Syarif Abdurrahman
Editor: Muiz