Probolinggo, NU Online
Tidak seperti biasanya, pintu masuk perempatan Desa Tanjung, Karanganyar menuju Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, Jawa Timur terlihat sangat indah dan unik. Gapura bambu terpajang di pintu masuk sebelah kanan dan kiri demi menyambut peserta Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) pertama Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. Kegiatan dilaksanakan mulai Kamis hingga Sabtu (28-30/11).
Pemerintah Desa Karanganyar, Paiton, Probolinggo ikut andil dalam memeriahkan Muskerwil I NU Jatim 2019 kali ini.
“Hal tersebut tidak lepas dari diselenggarakannya Muskerwil di Pondok Pesantren Nurul Jadid,” kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokoler (Humpro) Pesantren Nurul Jadid, Ustadz Ernawiyadi Munsy, Rabu (27/11).
“Partisipasi desa memang kami harapkan untuk memeriahkan. Dan pembuatan gapura dari bambu yang unik itu bagian dari bentuk dukungan desa terhadap Muskerwil I NU Jatim,” ungkapnya.
Rozi, pengemudi becak jalur Tanjung ke Pesantren Nurul Jadid ikut senang melihat gapura yang sudah menghiasi pintu masuk jalan menuju pesantren.
“Saya sebagai masyarakat Tanjung ikut bangga dengan adanya Muskerwil ini. Juga saya bersyukur desa saya bisa ikut andil memeriahkan kegiatan yang dihadiri para kiai,” katanya.
Di tempat terpisah, Ketua Panitia Muskerwil NU Jatim, H Ma’ruf Syah menjelaskan bahwa segala persiapan untuk kegiatan telah siap.
“Insyaallah, persiapan sudah matang untuk agenda Muskerwil PWNU Jatim dan kita sudah berkali-kali rapat koordinasi dengan tuan rumah yakni Pesantren Nurul Jadid,” katanya.
Dalam agenda itu, seluruh lembaga dan badan otonom NU di bawah PWNU Jatim dikonsolidir dan ditata ulang terkait sejumlah programnya. Hal tersebut penting demi efektifitas kinerja.
Ma’ruf Syah juga mengemukakan bahwa Muskerwil akan dihadiri semua pengurus PWNU Jatim masa khidmah 2018 hingga 2023 dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Jawa Timur.
Menurutnya, Muskerwil akan dibuka jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan dihadiri oleh beberapa menteri, Gubernur Jawa Timur serta bupati dan wali kota di Jatim.
Semua lembaga dan banom dalam forum tersebut akan memaparkan program-programnya, baik untuk jangka pendek, menengah, panjang dan program prioritas.
“Selanjutnya semua akan diharmonisasi dan disinkronkan dengan program NU yang akan dibahas di arena Muskerwil,” ungkapnya.
Muskerwil membahas dan menetapkan program kerja PWNU Jatim masa khidmah lima tahun ke depan, yang disinkronkan dengan program kerja sejumlah perangkatnya. Muskerwil juga membahas materi-materi yang akan dibahas dalam Musyawarah Nasional atau Munas Alim Ulama NU di Pesantren Sarang pada Maret 2020 dan Muktamar ke-34 NU di Lampung Oktober 2020 mendatang.
Pewarta: Ibnu Nawawi
Editor: Aryudi AR