Teluk Bintuni, NU Online
Perlahan namun pasti, Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat terus bergeliat. Beragam kegiatan digelar demi memastikan ketersediaan kader militan di masa depan dan menyapa warga sekitar.
Yang terbaru diselenggarakan Diklat Terpadu Dasar (DTD) sejak Jumat hingga Ahad (26-28/7) di Kampung Argosigemerai SP V Distrik Bintuni. Setidaknya ada 76 peserta se-Teluk Bintuni yang secara aktif mengikuti diklat.
Diklat menjadi salah satu amanat organisasi dalam menciptakan kader-kader inti GP Ansor yang menjadi garda terdepan dalam menjaga para ulama, bangsa dan negara serta istikamah di Nahdlatul Ulama dan Ansor. DTD ini diharapkan mampu menciptakan kader militan terhadap organisasi Ansor dan NU sebagai induk organisasi.
Pada kegiatan diklat kali ini, sejumlah pemateri didiatangkan. Di antaranya Abdul Salam Wakil Ketua GP Ansor Papua Barat dan Rifa'an Efendi Wakil Sekretaris GP Ansor Papua Barat. Selain itu ikut bergabung pemateri dari Satkornas Banser yakni Hery Budhi dan dari Satkorcab Banser Kabupaten Sorong, Wira Akbar Permad.
Rifa’an Efendi mengemukakan bahwa diharapkan usai digelarnya diklat akan muncul kader militan dan potensial di masa depan.
“Setelah diklat ini, diharapkan militansi dari para kader bertambah. Baik berkaitan dengan membela NKRI maupun dalam berkhidmah di organisasi,” katanya, Ahad (28/7).
Dalam pandangannya, berorganisasi di Ansor atau NU adalah sebuah pengabdian. “Sehingga dibutuhkan keikhlasan dalam menjalaninya dan lepas dari berharap materi dengan hanya menginginkan keberkahan dunia dan akhirat,” katanya.
Karena semakin tinggi militansi kader terhadap organisasi, maka semakin kuat pula semangat untuk memperjuangkan nilai-nilai Aswaja. “Tapi perjuangan harus dibekali dengan nilai-nilai yang berlaku di organisasi serta ada jiwa korsanya,” tegasnya.
Kegiatan DTD wajib ada dalam setiap kepengurusan demi keberlangsungan semangat mengabdi untuk NU dan NKRI. “Semua kader harus melalui ini, biar jiwanya tidak goyang,” ungkapnya.
Tentu saja butuh perjuangan untuk mencapai tujuan tersebut. “Maka wajib untuk memiliki kader kuat mental, intelektual dan kuat spiritual harus diwujudkan Ansor dan Banser di setiap tingkatan,” jelasnya.
Apalagi dalam perjalanannya, baik Ansor maupun Banser tidak pernah sepi dari fitnah. “Banyak kalangan yang benci dan tidak setuju pada konsistensi perjuangan Ansor Banser membela ulama, mempertahankan NKRI dan menjalankan nilai-nilai Aswaja,” tandasnya.
Saat pembukaan DTD dihadiri Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Papua Barat, instruktur nasional dari jajaran Satkornas Banser. Terlihat pula utusan dari badan otonom NU, unsur TNI-Polri, DPRD, tokoh masyarakat.
Bahkan Rais dan sejumlah fungsionaris PCNU Kab Teluk Bintuni serta tokoh masyarakat ikut memberikan dukungan dan hadir saat pembukaan. (Rifqi Ghozali/Ibnu Nawawi)