Daerah

Geliat PCFNU Babat Lamongan Sambut Harlah Ke-72 Fatayat

Ahad, 27 Maret 2022 | 22:30 WIB

Geliat PCFNU Babat Lamongan Sambut Harlah Ke-72 Fatayat

Penampilan salah satu grup hadrah dalam Lomba Al-Banjari Virtual. (Foto: Dok. PACFNU Sambeng Babat)

Lamongan, NU Online
Sebagai cabang baru di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Pimpinan Cabang Fatayat Nahdlatul Ulama (PCFNU) Babat terus bergeliat. Dalam rangka Hari Lahir ke-72 Fatayat NU, kader-kader perempuan Nahdlatul Ulama di Kecamatan Sambeng yang berada di bawah koordinasi PCFNU Babat menggelar festival hadrah.


Para kader yang tergabung dalam Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Sambeng, Lamongan itu sejak beberapa hari lalu sibuk menyiapkan perhelatan Lomba Al-Banjari Virtual. Kegiatan yang diikuti puluhan grup hadrah untuk beradu kemampuan itu digelar di Gedung MWCNU Sambeng, Ahad (27/3/2022).


Ketua panitia lomba, Sri Murni, menjelaskan bahwa acara tersebut merupakan momen menyambut Harlah Fatayat NU yang akan dirayakan pada 24 April mendatang.


Selain itu, lanjut dia, kegiatan tersebut merupakan ajang seleksi grup hadrah di tingkat anak cabang untuk mengikuti perhelatan festival Al-Banjari di tingkat cabang.


“Dari 25 ranting di bawah PAC Fatayat NU Sambeng tercatat 14 grup yang menjadi peserta lomba. Seleksi ini baru pertama kali diadakan sehingga bagi ranting yang baru terbentuk tidak turut serta. Di samping sebagai audisi, lomba ini bertujuan untuk syiar Fatayat dan upaya menjaga amaliyah Nahdliyah,” terangnya.


Pantauan NU Online, tabuhan rebana serentak diikuti bacaan shalawat yang dilantunkan oleh ratusan hadirin menandai dibukanya secara resmi kegiatan tersebut.


Koordinator Bidang Sosial Seni dan Budaya PAC Fatayat NU Sambeng, Ririn Suryadanarti, mengatakan bahwa aspek yang dinilai dalam ajang perlombaan ini meliputi tiga hal. Pertama, vokal. Ini terkait kesesuaian vokal dan backing vokal.


“Kedua, adab dan syiar. Terkait mura’atul kalimah, ekspresi, dan penghayatan. Ketiga, musik banjari. Terkait tempo dan dinamika, power dan akurasi, serta keutuhan dan variasi banjari,” paparnya.


Ririn menambahkan bahwa panitia mendatangkan 2 orang juri. Pertama, Ustadz Ihsanul Latif dari Kedungpring Lamongan yang memiliki riwayat bermusik sejak 2001 sampai sekarang.


“Beliau aktif di beberapa grup musik termasuk Byzantine gambus Kediri. Kedua, Ustadz Yusuf Fahrurrizal dari Kembangbahu Lamongan, pernah menjuarai festival banjari tingkat kabupaten dan Jawa Timur,” kata Ririn.


Di antara 14 grup hadrah banjari, lanjut dia, panitia bersepakat untuk mencari lima performa terbaik dan best vocalist. Tiga terbaik akan dikirim untuk mengikuti perhelatan festival Al-Banjari di tingkat cabang secara virtual. Adapun proses pengambilan gambar akan dilaksanakan pada Selasa (29/3/2022). 


Di akhir acara, Seksi Acara Sa’idatul Munawaroh mengumumkan hasil keputusan dewan juri tentang lima terbaik lomba banjari. Juara I Alfannur (Kreteranggon), Juara II Al-Bafa (Jatipandak), Juara III Hidayatul Qolbi (Kedungpucang).


“Juara harapan I Al-Hijrah (Selorejo), Juara harapan II Hikmah Nada (Tenggiring). Best Vocalist diraih oleh Anas Nurfaiqoh. Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat,” tutupnya usai pengumuman.


Kontributor: Nur Hayati Kartini
Editor: Musthofa Asrori


Terkait