GP Ansor Gayam Bangun Ekonomi Organisasi Melalui Ternak Sapi
Rabu, 1 Januari 2020 | 16:45 WIB
Salah satu sapi milik GP Ansor Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro. (Foto: Dok. PAC GP Ansor Gayam)
Untuk menunjang pergerakan organisasi dan kader-kadernya, Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, membangun sebuah usaha ternak sapi. Usaha bersama itu dikelola secara kolektif oleh kelompok ternak yang diberi nama Sahabat Makmur.
Usaha ternak sapi tersebut mulai didirikan akhir tahun 2018 sebagai sebuah unit usaha dari Kelompok Serba Usaha (KSU) yang sebelumnya sudah memiliki beberapa kegiatan di antaranya simpan pinjam dan layanan jual beli pulsa.
Penasehat kelompok ternak Sahabat Makmur, Khoirul Muhsinin (33), dalam rilis yang diterima NU Online mengatakan, awal berdirinya kelompok ternak sapi ini terbantu oleh dana hibah Pemprov Jatim melalui jasmas DPRD Pemprov Jatim H Surawi tahun 2018.
"Dulu, modal awal dari dana hibah kami mendapat tujuh ekor sapi untuk dikelola secara berkelompok. Saran Bapak H Surawi selaku aspirator supaya ternak ini dikembangkan sehingga bisa memberi dampak ekonomi bagi para kader Ansor maupun organisasi,” terangnya.
Tujuh ekor sapi tersebut, lanjut dia, dititipkan kepada tujuh orang anggota untuk dilakukan penggemukan. Dalam waktu enam bulan sapi-sapi itu dijual dengan porsi bagi hasil 70% untuk yang mengelola, 30% masuk kas Ansor. “Untuk modal induknya dibelanjakan sapi lagi untuk dikembangkan begitu seterusnya,” terangnya.
Selain itu, Ketua PAC GP Ansor Gayam Imam Hambali (29), menegaskan bahwa dari bagi hasil keuntungan penjualan sapi 30% yang masuk kas Ansor akan dibagi dua untuk men-support kegiatan Ansor dan ditabung di KSU sebagai investasi yang dipinjamkan ke anggota untuk modal usaha.
“Selain memberikan dampak ekonomi secara kelembagaan juga membantu kader yang mengelola sapi,” terang pemuda lulusan Pascasarjana Unitomo tersebut.
Hal ini dibenarkan oleh salah satu pengelola sapi, Ali Fauzan (38), bahwa ia sangat terbantu. Adanya kelompok ternak tersebut bisa menjadi pendapatan tambahan bagi keluarganya.
“Alhamdulillah bagi hasil dari keuntungan penjualan sapi bisa untuk membayar biaya semester kuliah. Jujur saja, memang saya sudah berkeluarga dan punya anak sedang ingin kuliah,” tutur pria yang juga Kasatkoryon Banser Gayam tersebut.