Gugus Tugas Covid-19 Pekalongan Sangat Terbantu dengan Posko NU Peduli
Sabtu, 11 April 2020 | 04:30 WIB
Ketua Tim Satgas Gugus Tugas Covid-19 Kota Pekalongan HM Saelany Mahfudz (dua dari kiri) serahkan sembako kepada relawan yang diterima Ketua PCNU Kota Pekalongan H Muhtarom (Foto: NU Online/Abdul Muiz)
Ketua Tim Satuan Tugas (Satgas) Gugus Tugas Covid-19 Kota Pekalongan HM Saelany Mahfudz mengatakan, keberadaan Posko NU Kota Pekalongan Peduli Covid-19 dan Pageblug sangat membantu kinerja Satgas Gugus Tugas Covid-19.
"Banyak hal yang telah dilakukan Posko NU Peduli. Selain penyemprotan, penyediaan cairan disinfektan, juga melayani pemeriksaan suhu badan, khususnya para santri yang jumlahnya ribuan yang mudik dari pesantren di Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan tujuan Kota Pekalongan," ujarnya.
Hal itu disampaikan Saelany Mahfudz saat menyerahkan bantuan sembako kepada relawan Posko NU Peduli di Gedung Aswaja, Jalan Sriwijaya 2 Pekalongan, Jumat (10/40 sore.
Dikatakan, peran serta kelompok masyarakat seperti yang dilakukan PCNU Kota Pekalongan sangat berarti bagi Satgas Gugus Tugas Covid-19. "Kami tidak akan mampu menangani secara keseluruhan. Maka partisipasi kelompok masyarakat ini sangat penting," tegasnya.
Saelany mengungkapkan, apa yang telah diberikan berupa paket sembako kepada relawan NU sangat kecil dibanding pengabdian para relawan di Kota Pekalongan. Namun demikian, diakui Gugus Tugas Covid-19 belum bisa berbuat banyak kepada relawan kecuali ucapan terima kasih tak terhingga.
Pemerintah, lanjutnya, telah berupaya sekuat tenaga untuk mencegah agar Orang Dalam Pengawasan (ODP) tidak naik statusnya menjadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Sebab, jika sudah positif dinyatakan terinfeksi virus Corona, biaya untuk seorang pasien bisa mencapai angka Rp 1 miliar.
"Dengan rincian fasilitas kamar untuk 1 pasien senilai Rp 750 juta sedangkan biaya perawatan selama 14 hari sebesar Rp250 juta," tandasnya.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan H Muhtarom memberikan apresiasi atas perhatian pemerintah kepada para relawan Posko NU Peduli.
"Perhatian pemerintah kepada kami dan relawan akan mendorong semangat berbuat yang lebih baik untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan tanpa membedakan suku, ras, dan agama," ungkapnya.
Muhtarom meminta kepada para relawan NU untuk tetap semangat berbuat kepada umat yang hingga kini terus dilakukan. "Kita tidak tahu sampai kapan Posko NU Peduli akan tetap ada. Selama masyarakat masih membutuhkan dan Cofid-19 belum sirna, maka relawan harus tetap bekerja dengan semangat berkhidmah untuk NU," tegasnya.
Ketua Tim Posko NU Peduli, Agus Rofiqi kepada NU Online mengungkapkan, para relawan masih akan terus bergerak membantu masyarakat mencegah menyebarnya Covid-19 dengan melakukan penyemprotan cairan disinfektan alami produksi Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Kota Pekalongan.
"Kami dan para relawan akan terus bergerak untuk berbuat kepada masyarakat. Meski kami akui, untuk hal tersebut butuh biaya yang cukup besar. Namun, saya masih bersyukur masyarakat ada yang peduli menyisihkan rejekinya untuk membantu operasional Posko NU Peduli," jelasnya.
Pewarta: Abdul Muiz
Editor: Musthofa Asrori