Jember, NU Online
Guru yang baik adalah guru yang tidak saja cakap tapi juga bisa membuat murid senang dan betah berlama-lama di dalam kelas mendengar penjelasan sang guru. Namun tidak semua guru bisa seperti itu: pandai sekaligus menyenangkan.
Itulah yang melatar belakangi Lembaga Pembinaan dan Pengembangan TK Al-Qur'an-Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (LPPTKA-BKPRMI) Kabupaten Jember Jawa Timur untuk menggelar Pelatihan Metode BCM: Bermain Cerita Menyanyi di aula kantor PCNU Jember, Ahad (18/8).
Menurut Ketua LPPTKA-BKPRMI Kabupaten Jember, Imam Syafi’i, pelatihan tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan keterampilan guru dalam mengajar yang menyenangkan.
“Kita sebagai guru tidak hanya dituntut untuk pintar tapi juga menyenangkan dalam menyampaikan pelajaran. Sehingga murid merasa betah,” jelasnya.
Alumni Pondok Pesantren Darussalam Jember itu menambahkan, guru merupakan kunci bagi kesuksesan belajar murid. Terkadang, murid tidak suka terhadap pelajaran tertentu karena tidak senang dengan cara mengajar sang guru. Oleh karena itu, metode mengajar guru sangat penting agar sebisa mungkin dapat menciptakan suasana yang santai dan menyenangkan tanpa harus kehilangan substansi materi pelajaran.
“Apalagi bagi murid-murid TK dan SD, karena mereka masih pemula, perlu suasana belajar yang menyenangkan,” ujarnya.
Dikatakannya, sejauh ini guru cenderung fokus pada cara mengajar yang lebih ‘profesional’. Sehingga mereka terkesan hanya berupaya mencapai target sebagaimana telah ditetapkan dalam kurikulum. Padahal kondisi psikologi murid tidak hanya butuh materi pelajaran tapi juga hiburan.
“Maka jadilah guru yang menghibur,” ucapnya.
Sementara itu, narasumber H Lukman Hakim menegaskan bahwa guru, lebih-lebih untuk anak TK dan SD harus mempunyai keterampilan yang lebih untuk menciptakan suasana kelas yang menyenangkan. Kondisi belajar yang menyenangkan, di antaranya berasal dari cara mengajar guru. Ketika suasana kelas dirasa enak dan menyenangkan, maka di situlah awal kesuksesan seorang guru.
“Kita tidak boleh kaku dalam mengajar, apalagi tegang. Harus kreatif agar murid tidak ngantuk, atau malah bosan,” jelasnya.
Pelatihan tersebut diikuti oleh 235 peserta/guru. Mereka berasal dari TK, Taman Pendidikan Al-Qur'an, Madrasah Ibtidaiyah, dan sekolah dasar se-Kabupaten Jember.
Pewarta : Aryudi AR