Banjarnegara, NU Online
Kemeriahan peringatan Hari Santri di berbagai daerah di Indonesia sangat terasa. Hal ini bisa terlihat melalui berbagai pemberitaan di media masa khususnya di media sosial. Berbagai macam kegiatan digelar untuk memperingati hari spesial para santri yang sudah ditetapkan presiden sebagai hari nasional ini.
Di antara kemeriahan tersebut terlihat di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah saat 12.500 Santri Banjarnegara mengikuti Upacara Peringatan Hari Santri di alun-alun Banjarnegara, Selasa (22/10). Santri ini berasal dari santri taman pendidikan al-quran, madrasah diniyah, pondok pesantren, jajaran pengurus PCNU dan MWCNU beserta badan otonomnya serta warga NU Se-Kabupaten Banjarnegara.
Bertindak sebagai Pembina upacara Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono yang membacakan sambutan Menteri Agama Republik Indonesia. Dengan tema Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia, bupati menegaskan pesantren adalah laboratorium perdamaian. Sebagai laboratorium perdamaian, pesantren merupakan tempat menyemai ajaran Islam Rahmatan lil Alamin Islam ramah dan moderat dalam beragama.
“Sikap moderat dalam beragama sangat penting bagi masyarakat yang plural dan multikultural. Dengan cara seperti inilah keragaman dapat disikapi dengan bijak serta toleransi dan keadilan dapat terwujud. Semangat ajaran inilah yang dapat menginspirasi santri untuk berkontribusi merawat perdamaian dunia,” katanya.
Usai upacara, dilakukan penyerahan hadiah berbagai macam lomba yang sudah dilakukan dalam rangka memperingati hari santri serta penandatangan Petisi Santri Kabupaten Banjarnegara. Petisi ini berisi penolakan para santri terhadap paham radikalisme, tindakan anarkis, aksi provokasi dan tindakan diskriminasi terhadap SARA, demi keutuhan, persatuan dan kesatuan bangsa.
“Saya berharap dengan adanya peringatan Hari Santri Nasional dapat menjadi media untuk memperkuat, melestarikan, serta meneguhkan semangat kebangsaan dan cinta tanah air yang sudah diinisiasi oleh K.H. Hasyim Asy’ari lewat Resolusi Jihad” kata Ketua Tanfidziyah PCNU Banjarnegara, KH Zahid Khasani.
Selain di Banjarnegara, kemeriahan Hari Santri juga terlihat di Cirebon, Jawa Barat. Berbagai kegiatan yang dilaksanakan selama 4 hari dipusatkan di Madrasah Alhikamussalafiyah (MHS) Pondok Pesantren Babakan.
Diawali tanggal 16 Oktober 2019, dilaksanakan ziarah kubro, tanggal 21 Oktober 2019 dilaksanakan lomba karya tulis ilmiah dan seminar kebangsaan dan puncaknya pada tanggal 22 Oktober 2019 dilaksanakan kirab santri, pengobatan gratis, serta ditutup dengan pengajian akbar.
Padatnya kegiatan yang didukung oleh pengurus NU dan seluruh banom Nahdlatul Ulama seperti IPNU, IPPNU dan Ansor-Banser ini diharapkan mampu menjadikan para santri istiqomah dalam menyebarkan dan memperjuangkan nilai-nilai kedamaian di manapun mereka berada
"Harapan kami sesuai dengan tema kegiatan, kedepan santri harus terus menyebarkan benih-benih kedamaian entah di Indonesia maupun di skala dunia lebih luasnya. Kami juga berharap agar masyarakat bisa selalu memperingati pahlawan-pahlawan santri seperti KH Amin Sepuh dan KH Solihin di Babakannya supaya dijadikan teladan oleh para santri untuk membangun Indonesia dan dunia,” harap koordinator kegiatan Anan Marzuki.
Salah satu peserta kirab Fanji Ma'ruf menilai acara Hari Santri 2019 di daerahnya tersebut terbilang sangat meriah. Hal ini karena banyak sekali elemen masyarakat yang turut serta meramaikan dan menyukseskan segala rangkaian kegiatan menyambut HSN.
"Selain dari kalangan santri dan kiai banyak juga masyarakat dari berbagai kalangan turut mengikuti berjalannya acara dari awal sampai akhir,"katanya.
Kontributor: Sudin/ Ma'ruf/ Surya
Editor: Muhammad Faizin