Lombok Tengah, NU Online
Sebagai sebuah alternatif cara pandang dan laku dalam berislam, sudah saatnya Islam Nusantara diakomodasikan serta diterapkan di negara-negara Islam lain di dunia. Islam Nusantara dipandang mampu menjadi solusi atas krisis-krisis keberagamaan yang sedang terjadi, utamanya yang menerpa Negara-negara Teluk.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Sekjen HA Helmy Faishal Zaini pada pembukaan Musyawarah Kerja Cabang (Mukercab) NU Lombok Tengah 2016, dan Madrasah Kader NU yang digelar 7-9 Oktober 2016, di Pendopo Bupati Lombok Tengah, NTB, Jumat (7/10/2016) malam.
"Krisis ekonomi di beberapa negara sedang terjadi. Tak terkecuali krisis politik juga terjadi di negara Timur tengah. Situasi seperti ini membuat kita membutuhkan solusi. Salah satu solusi yang paling solutif dalam hal keberagamaan adalah dengan menawarkan cara berislam sebagaimana orang Indonesia atau yang biasa disebut sebagai Islam Nusantara," jelas Helmy.
Menurut pria kelahiran Cirebon ini, NU sebagai ormas yang mengusung narasi Islam Nusantara telah melakukan upaya-upaya dalam rangka menyebarkan cara pandang keislaman yang ramah. Adanya International Summit of Moderate Islamic Leaders yang dihelat pada bulan Mei 2016 merupakan salah satu upaya dalam rangka mendorong tersebarnya faham keberislaman yang ramah, damai, dan sejuk.
Lebih lanjut Helmy mengatakan bahwa dengan jumlah warga NU sudah mencapai 90 juta orang lebih, NU menjadi organisasi terbesar di dunia. “Kekuatan basis yang sangat besar tersebut menjadi nilai lebih dan sekaligus potensi besar untuk terus mengembangkan sekalgus menyebarkan gagasan Islam Nusantara ke seluruh belahan dunia," pungkas Helmy. (Red: Fariz Alniezar)