Surabaya, NU Online
Habib Ahmad bin Yunus Al-Muhdlor mengajak para santri, wali murid, dan jamaah yang hadir di puncak Haul Masyayikh Ke-10 Pesantren Tahsinul Akhlaq Bahrul Ulum Rangkah, Surabaya untuk menjaga lisan. Menurutnya, dengan menjaga lisan itu bisa menghindari penyebab hancurnya suatu umat.
“Satu umat bisa hancur, bisa habis karena lisan. Oleh karena itu, jagalah lisan kalian dengan baik dan benar. Sebab perpecahan bisa berasal dari lisan,” ucap Habib Ahmad, Ahad lalu.
Sebelumnya, ia menjelaskan bahwa dengan menghadiri majelis haul seperi ini akan menjadikan doa seseorang terkabul, sebab para malaikat dan ruh para ulama juga turut hadir.
“Dalam majelis seperti ini bukan hanya kalian saja yang hadir. Tapi malaikat, ruhnya para ulama. Semisal hajatnya susah, Insyaallah akan cepat terkabul setelah hadir di acara haul seperti ini,” jelasnya.
Atas dasar ini, ia mengajak para jamaah yang hadir untuk meniru para ulama yang bisa menyatukan hati para umat dengan syarat utamanya adalah dengan menjaga lisan.
“Karena itu, kita harus bisa menjadi orang yang bisa ngelem hati orang, ngelem perasaan. Sebelumnya, kita harus bisa mengelem lisan kita,” tukasnya.
“Kalau luka kaki, luka dalam, atau luka apapun itu bisa sembuh. Tapi kalau luka karena sebab lisan, itu akan susah sembuhnya,” imbuhnya.
Selain itu, Habib Ahmad juga mengajak para alumni yang hadir di acara ini untuk tidak melupakan pesantren dan guru-gurunya. Sebab hal ini merupakan salah satu bentuk bakti santri kepada gurunya.
“Mestinya, berbakti itu tetap diteruskan. Jika kalian sudah sukses, jangan lupakan pondok kalian, jangan lupakan guru kalian,” ucapnya.
Hadir dalam acara tersebut Ketua PCNU Surabaya, KH A. Muhibbin Zuhri, serta para ulama, habaib, dan tokoh masyarakat sekitar. (Hanan/Fathoni)