Daerah

Hj. Sinta Nuriyah : Tingkatkan Jiwa Kebangsaan dan Kebhinnekaan

Ahad, 18 Juni 2017 | 17:42 WIB

Probolinggo, NU Online
Hj. Sinta Nuriyah, Istri Presiden ke-4 Republik Indonesia,  KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menggelar buka bersama (bukber) kaum dhu’afa dan fakir miskin. Bukber digelar di pelataran Pasar Semampir Kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo, Sabtu (17/6) sore.

Dalam kegiatan yang mengambil tema “Dengan Berpuasa Kita Genggam Erat Nilai Demokrasi dan Kebhinekaan” ini istri mantan Ketua Umum PBNU 1984-2000 ini,  mengajak masyarakat untuk meningkatkan dan membangkitkan jiwa kebangsaan dan kebhinekaan di tengah cobaan dan rongrongan yang sedang dialami negara Indonesia dewasa ini.

“Pancasila adalah dasar Negara yang merupakan falsafah bangsa dan pegangan hidup masyarakat Indonesia. Marilah bersama-sama kita tingkatkan dan bangkitkan jiwa kebangsaan dan kebhinnekaan,” ajaknya.

Lebih lanjut Hj. Sinta menghimbau agar setiap warga negara Indonesia mampu merawat,  menjaga dan membela Pancasila sampai kapanpun. 

“Siapapun yang akan merubah dan menggantinya  pasti akan dilarang karena Pancasila merupakan hasil rumusan para leluhur Indonesia sesuai dengan adat istiadat dan budaya rakyat Indonesia. NKRI harga mati dan Pancasila tetap jaya,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut Hj. Sinta juga sempat mengabsen masyarakat yang hadir dengan menanyakan suku,  ras  dan agamanya. Diketahui di Indonesia ada suku Jawa, Madura, Sunda, Padang, Arab dan Cina. Selain agama Islam, hadir pula tokoh agama Kristen,  Khatolik, Hindu dan Budha. 

“Inilah miniatur Indonesia, masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk dengan segala kebhinekaannya,” tegasnya.

Dengan dialog  yang gayeng itu terciptalah sebuah ikrar dan kesepakatan yang menyatakan bahwa masyarakat Kraksaan adalah masyarakat Indonesia dan sama-sama tinggal di Indonesia. Semua yang tinggal di Indonesia adalah saudara sejati dan harus bisa merajut tali persaudaraan diantara sesama masyarakat Indonesia itu.

“Kalau semua ini adalah saudara apa masih pantas kita saling memfitnah dan menghujat, saling berebut dan bertengkar? Marilah kita semua hidup saling menghargai dan berdamai,  saling menolong,” tegasnya.

Sementara Bupati Probolinggo Hj. Puput Tantriana Sari menyampaikan bahwa menjaga keutuhan kesatuan bangsa adalah tanggung jawab bersama.  “Apa yang disampaikan oleh ibu Nyai tadi diperhatikan dan dipraktekkan. Indonesia ini berbeda-beda namun tetap satu. Janganlah memandang kebhinekaan sebagai suatu masalah, namun pandanglah kebhinekaan ini sebagai suatu berkah yang indah,” katanya.

Selain berbuka bersama, dalam kesempatan tersebut juga diserahkan sedikitnya 300 paket sembako bagi kaum dhu’afa dan fakir miskin yang berada di sekitar Pasar Semampir Kecamatan Kraksaan. Sembako yang diberikan berisi beras, gula, minyak goreng, kecap, teh, kopi, mie instan dan biskuit.

Kegiatan yang dimulai sejak pukul 16.00 WIB ini dihadiri oleh Mustasyar PCNU Kabupaten Probolinggo H Hassan Amunuddin, jajaran pengurus PCNU Kabupaten Probolinggo dan Kota Kraksaan, tokoh agama, tokoh masyarakat serta para pedagang Pasar Semampir Kecamatan Kraksaan. (Syamsul Akbar/ Muslim Abdurrahman)


Terkait