Huntara LAZISNU Cilacap bagi Warga Terdampak Tanah Bergerak Diresmikan
Rabu, 19 Juli 2023 | 20:28 WIB
Ketua LAZISNU Cilacap, Jawa Tengah, Wasbah Samudra Fawaid (kiri) di depan salah satu huntara untuk warga terdampak tanah bergerak. (Foto: LAZISNU Cilacap)
Cilacap, NU Online
NU Care-LAZISNU Cilacap Jawa Tengah telah menyelesaikan pembangunan hunian sementara (huntara) bagi warga terdampak tanah bergerak di Desa Karanggintung. Pj Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar meresmikan huntara yang terletak di Jalan Pelita KM 2, RT 05/RW 02, Dusun Pagergunung, Desa Karanggintung, Gandrungmanu dengan pemotongan pita dan penandatanganan prasasti.
Huntara tersebut diproyeksikan menampung 24 KK yang terdampak bencana alam tanah bergerak dan telah menempatinya sejak Selasa (11/7/2023).
Ketua LAZISNU Cilacap, Wasbah Samudra Fawaid mengatakan NU Care-LAZISNU Cilacap memang turut berperan aktif dalam pilar kemanusiaan, salah satunya pembangunan huntara yang dilakukan oleh BPBD Kabupaten Cilacap.
"NU Care-LAZISNU Cilacap terlibat dalam pembuatan toilet umum sebanyak 8 toilet, pembuatan kelengkapan rumah berupa kaca, bantuan berupa 24 karpet, water torn 3.100 liter bersama PT Indonesia Power PLTU Adipala, dan instalasi air bersih,” terangnya.
Pihaknya berterimaksih kepada pihak-pihak yang terkait yang sudah turut membantu termasuk para donatur yang telah menyalurkan hartanya melalui Gerakan Koin NU Cilacap. "Semoga bantuan ini bermanfaat dan meringankan beban para pengungsi sekaligus korban tanah bergerak tersebut," jelasnya.
Pj Bupati Yunita Dyah Suminar juga menyampaikan terima kasih kepada NU Care-LAZISNU Cilacap yang telah berpartisipasi membantu masyarakat di Desa Karanggintung. Menurutnya peran pemerintah di Kabupaten Cilacap harus didukung oleh banyak pihak untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
"Kita tidak mau kemudian masyarakat yang menempati rumah risiko tanah bergerak masih di sana (lokasi bencana). Untuk itu dengan pelan-pelan pada masyarakat 24 KK yang terkena bencana tanah bergerak mereka sudah bisa menempati hunian sementara ini," ucapnya.
Sampai saat ini, kelengkapan fasilitas huntara sudah hampir mencapai 100 persen, hanya saja masih ada kekurangan lampu PJU. Meski begitu, BPBD sudah mengkoordinasikan dengan Disperkimta dan akan segera diindaklanjuti.
"Kalau untuk air bersih, masih dalam pengawasan, karena untuk mengisi water torn yang ukuran 3.100 liter, volume yang didapatkan sekali penyedotan hanya mampu mengisi setengahnya (1.500 liter), sementara mulai subuh hingga pukul 14.00 WIB sudah melakukan penyedotan 2 kali," kataPlt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Erna Suharyati.
Salah satu warga, Kamsiyah, menceritakan pada saat kejadian rumahnya terkena tanah bergerak parah, kemudian dirobohkan. "Alhamdulillah dengan hunian sementara ini saya dapat beraktivitas dengan nyaman, tidur nyenyak. Terimakasih LAZISNU Cilacap atas bantuan yang diberikan. Semoga LAZISNU Cilacap berkah," tuturnya.
Sebelumnya, Direktur NU Care-LAZISNU Cilacap, Ahmad Fauzi mengatakan bencana tanah bergerak tersebut terjadi sejak bulan April-Juni 2021. Fauzi mengungkapkan bahwa NU Care-LAZISNU Cilacap mengambil alih dan melanjutkan pembangunan huntara karena pemerintah berhenti atau tidak melanjutkan pembangunan huntara tersebut. "Bantuan tersebut berupa kamar mandi umum, pipanisasi dan finishing huntara," katanya.
Fauzi menyatakan bahwa total bantuan yang disalurkan NU Care LAZISNU Cilacap untuk keperluan finishing huntara sebesar Rp90.855.000. Sumber dana bantuan dalam program finishing huntara seluruhnya berasal dari kotak infak (Koin) NU. "Semoga bantuan ini bermanfaat dan meringankan beban para pengungsi sekaligus korban tanah bergerak tersebut," tambahnya.