Jember, NU Online
Kesempatan diberikan kepada sejumlah kalangan untuk bisa melanjutkan studi di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember, Jawa Timur. Karena kampus ini menyediakan kuota khusus bagi calon mahasiswa baru dalam proses seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) tahun akademik 2020/ 2021.
“Kuota khusus itu disediakan melalui jalur prestasi non akademik,” kata H Babun Suharto, Selasa (4/2).
Rektor IAIN Jember tersebut menjelaskan, jika dibandingkan dengan tahun- tahun sebelumnya, proses PMB di tahun ini memiliki perbedaan. Khususnya dalam hal memberikan kesempatan kepada calon mahasiswa baru yang memiliki kelebihan atau prestasi di luar akademik.
“Tahun ini kita sediakan jalur prestasi non akademik. Misalnya, ada siswa yang memiliki prestasi di bidang olahraga seperti sepak bola, bulu tangkis, maka yang bersangkutan bisa mengikuti seleksi jalur tersebut,” ungkap Prof Babun, sapaan akrabnya kepada NU Online.
Dirinya juga menjelaskan bahwa kesempatan tidak semata diberikan kepada mereka yang berprestasi dalam bidang olahraga. Bahkan calon mahasiswa IAIN Jember yang memiliki prestasi di bidang seni atau hafal Al-Quran, juga bisa mengikuti seleksi melalui jalur prestasi non akademik.
“Misalnya juara kaligrafi nasional, atau pernah juara loma tahfidzul Quran, juga bisa mendaftar melalui jalur ini. Kalau mereka lulus, nantinya kita beri beasiswa,” jelasnya.
Prof Babun berharap, dengan dibukanya PMB melalui jalur prestasi non akademik tersebut, akan berdampak terhadap perkembangan kualitas IAIN Jember di masa yang akan datang.
“Kita berharap, dengan dibukanya jalur tersebut, calon mahasiswa yang akan masuk ke IAIN Jember, benar-benar berkualitas dan memiliki kelebihan di bidangnya,” katanya.
Hingga kini, IAIN Jember memiliki lima fakultas yakni fakultas tarbiyah dan keguruan, syariah, ekonomi dan bisnis Islam, dakwah, serta ushuludin, adab dan humaniora. Masing-masing juga mempunyai sejumlah program studi.
Dalam waktu dekat, kampus yang beralamatkan di Jalan Mataram No 1 Mangli, tersebut statusnya akan berganti menjadi Universitas Islam Negeri atau UIN.
Kontributor: Ade Nurwahyudi
Editor: Ibnu Nawawi