Ketua PC LAZISNU Jember, Fathor Rosyid, saat menyerahkan bantuan untuk pengungsi yang diterima oleh Kepala Desa Klungkung, Abdul Gofur di Posko utama di Dusun Gendir, Desa Klungkung, Jember, Selasa (4/4).
Aryudi A Razaq
Kontributor
Jember, NU Online
Ratusan pengungsi korban banjir bandang di Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember, Jawa Timur, mendapat perhatian serius dari NU Cabang Jember. Perhatian tersebut dibuktikan oleh Pengurus Cabang LAZISNU Jember dengan memberikan bantuan sembako untuk para pengungsi korban banjir itu.
Secara simbolis, bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Pengurus Cabang LAZISNU Jember, Fathor Rosyid, yang diterima oleh wakil pengungsi yaitu Kepala Desa Klungkung, Abdul Gofur di Posko utama di Dusun Gendir, Desa Klungkung, Selasa (4/4).
Menurut Fathor Rosyid, pemberian sembako itu dimaksudkan untuk membantu meringankan beban hidup para korban banjir selama di pengungsian. Sebab selama mengunsi, mereka tidak bisa berbuat apa-apa.
“Mereka sudah kehilangan sebagian hartanya, jadi kita mesti berusaha bantu mereka,” ucapnya kepada NU Online di sela-sela menyerahkan bantuan.
Ia berharap agar masyarakat, khususnya pengunsi tidak melihat berapa banyak bantuan yang disalurkan, tapi seberapa jauh perhatian yang diberikan. Artinya, mereka tidak sendiri menanggung beban akibat banjir.
“Kami ingin memberi semangat kepada mereka. Tak perlu berkecil hati, mereka tidak sendiri, banyak yang bersimpati. Buktinya sumbangan terus mengalir untuk mereka,” jelasnya.
Dosen IAIN Jember mengimbau agar masyarakat tak perlu panik, namun tetap waspada. Bencana alam datang terkadang tanpa diduga, tapi khusus untuk banjir, tanda-tanda alam bisa dibaca. Karena itu, masyarakat tidak boleh lengah terutama yang berada di sekitar aliran sungai.
“Waspada, dan selalu berdoa kepada Allah agar kita semua diselamatkan dari bahaya bencana,”harapnya.
Seperti diketahui, setelah diguyur hujan selama hampir 24 jam, sejumlah desa di Jember utara dilanda banjir. Salah satunya yang cukup parah diterjang banjir adalah Desa Klungkung. Air sungai Kalijompo yang membelah desa tersebut, meluap karena material lumpur dan potongan kayu memenuhi sungai itu. Saat terjadi banjir, debit air sungai Kalijompo mencapai 150 centimeter. Meski tidak ada korban jiwa, namun 450 warga Desa Klungkung mengungsi ke tenda, karena khawatir rumahnya disapu banjir.
Pewarta: Aryudi AR
Editor: Ibnu Nawawi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua