Ini Ijazah Amalan Ayat Al-Qur'an agar Cepat Memahami Ilmu
Jumat, 24 November 2023 | 13:00 WIB
Seseorang harus belajar dengan tekun untuk bisa memahami ilmu. Melakukan ikhtiar batin dengan berdoa juga penting. Berikut ini ijazah amalan agar bisa cepat memahami ilmu. (Ilustrasi: freepik)
Pringsewu, NU Online
Di antara harapan setiap orang yang belajar ilmu pengetahuan adalah cepat memahami ilmu yang dipelajarinya. Untuk mencapai hal tersebut, setiap individu harus berusaha dan belajar dengan tekun. Namun, penting juga bagi orang yang sedang belajar untuk melakukan ikhtiar batin dengan berdoa sebagai wujud tawakkal atas usaha yang telah dilakukannya.
Bentuk ikhtiar doa tersebut adalah dengan melakukan amalan secara istiqamah, di antaranya dengan bacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Salah satu ijazah amalan agar cepat memahami ilmu disampaikan oleh Wakil Rais Syuriyah PWNU Lampung sekaligus Pengasuh Pesantren Nurul Ummah Pagelaran KH Sujadi dalam acara Istighatsah di MAN 1 Pringsewu, Jumat (24/11/2023).
Amalan ijazah tersebut adalah dengan membaca setiap hari ayat 109 dari Al-Qur’an surat Al-Kahfi yakni:
قُلْ لَّوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِّكَلِمٰتِ رَبِّيْ لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ اَنْ تَنْفَدَ كَلِمٰتُ رَبِّيْ وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهٖ مَدَدًا
Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Seandainya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, niscaya habislah lautan itu sebelum kalimat-kalimat Tuhanku selesai (ditulis) meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula).”
Kiai Sujadi mengungkap bahwa ayat ini menunjukkan kekuasaan dan ilmu Allah yang tidak bakal bisa dihitung oleh manusia. Selain diibaratkan dengan lautan dijadikan tinta, ia juga menggambarkan bahwa ilmu yang dikuasai manusia tidak ada apa-apanya dengan kekuasaan Allah.
“Ibarat ujung jarum yang dicelupkan di air lautan, air yang menempel di ujung jarum itulah yang mampu dikuasai manusia,” ungkapnya.
Inilah pentingnya ikhtiar-ikhtiar batin untuk dapat meraih ilmu Allah melalui pendekatan dengan-Nya. Amalan dan doa menjadi satu upaya untuk meraih air ilmu di ujung jarum tadi.
“Saya mendapatkan ijazah amalan ini dari KH Fuad Hasyim. Silakan diamalkan dibaca, insyaallah diberi kemudahan dalam menuntut ilmu, dimudahkan dalam menghafal dan memahami ilmu,” katanya pada acara istighatsah yang digelar dalam rangka Hari Lahir ke-43 MAN 1 Pringsewu.
Alumni Pesantren Al-Asy’ariyyah yang juga alumni dari MAN 1 Kalibeber Wonosobo Jawa Tengah ini mengungkapkan, harus ada unsur dan nilai spiritualitas yang mengiringi umat Islam dalam menuntut ilmu. Nilai-nilai diwujudkan dengan senantiasa menyadari bahwa Allah berkehendak atas kesuksesan dalam berbagai aktivitas termasuk dalam memperoleh ilmu.
“Bakal ada ujian, cobaan, dan kesulitan dalam belajar. Namun dengan ikhtiar mendekatkan diri kepada Allah, mudah-mudahan kesulitan itu akan diganti dengan kemudahan,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Kiai Sujadi mengingatkan bahwa orang yang berilmu memiliki posisi yang lebih dari orang yang tak berilmu. Allah sudah menegaskan akan mengangkat orang yang berilmu lebih tinggi derajatnya dan menjadikannya orang-orang yang mampu memberi manfaat pada orang lain.
Ia juga mengajak para pelajar untuk sering-sering membaca Al-Qur’an surat Thaha 25-28:
رَبِّ اشْرَحْ لِيْ صَدْرِيْ ۙ وَيَسِّرْ لِيْٓ اَمْرِيْ ۙ وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّنْ لِّسَانِيْ ۙ يَفْقَهُوْا قَوْلِيْ ۖ
Artinya: “ Dia (Musa) berkata, “Wahai Tuhanku, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, agar mereka mengerti perkataanku,”.