Daerah

Ini Rais Aam Pilihan NU Probolinggo dan Kraksaan

Rabu, 4 Maret 2015 | 08:02 WIB

Probolinggo, NU Online
Jauh sebelum penentuan Muktamar ke-33 NU yang akan digelar di Jombang agustus mendatang, PCNU Kabupaten Probolinggo dan Kota Kraksaan sudah menentukan pilihan di bursa Rais Aam PBNU. Dua cabang itu mendukung KH Hasyim Muzadi sebagai penentu organisasi NU.<>

Hal itu disampaikan Mustasyar PCNU Kabupaten Probolinggo dan Kota Kraksaan H Hasan Aminuddin usai peringatan Harlah ke-89 NU sekaligus Pelantikan PCNU Kabupaten di Pendopo Kabupaten Probolinggo, Ahad (1/3).

“Kabupaten Probolinggo dan Kraksaan sudah punya sikap lewat rapat pleno. Sepakat dan mufakat KH Hasyim Muzadi dengan segala kelebihan dan kekurangannya pantas menjadi Rais Aam,” ungkap Hasan Aminuddin.

Dalam pelantikan kemarin, KH Hasyim Muzadi hadir. Selain itu, 13 PCNU setapal kuda juga diundang. Meliputi PCNU Bangil, PCNU Kabupaten Pasuruan, PCNU Kota Pasuruan, PCNU Kabupaten Probolinggo, PCNU Kraksaan, PCNU Kota Probolinggo, PCNU Kabupaten Jember, PCNU Kencong, PCNU Kabupaten Banyuwangi, PCNU Genteng, PCNU Kabupaten Situbondo, PCNU Kabupaten Bondowoso, dan PCNU Kabupaten Lumajang.

Terkait kedatangan PCNU setapal kuda itu, Hasan menyatakan pihaknya ingin merajut kekuatan besar yang tidak sekedar klaim. Selama ini, lanjutnya, kebesaran NU sering disebut sebagai klaim.

"Tapal kuda ini merupakan kekuatan besar di Jawa Timur, struktur dulu,” kata lelaki yang kini menjadi anggota Komisi VIII DPR RI tersebut.

Terkait dengan sikap PCNU Kraksaan dan Kabupaten Probolinggo tersebut, Hasyim Muzadi enggan memberikan komentar. “Jangan bicara itu,” katanya sambil menuju mobil. 

Bagaimana jika dia diberi amanat? “Tidak ada istilah jika,” ujar pria yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu.

Sebelumnya, Hasyim Muzadi menyatakan bahwa NU harus dibenahi dalam empat aspek. Meliputi aspek ideologi, organisasi, peran keumatan, dan kenegaraan serta semangat perjuangan.

“Karena kalau NU lemah, maka dengan munculnya kelompok-kelompok keras akan menjadi friksi-friksi,” kata Pengasuh Pesantren al-Hikam itu. (Syamsul Akbar/Fathoni)


Terkait