Kegiatan Majelis Fikir ISNU Bojonegoro bahas Ketahanan Pangan di Tengah Pandemi (Foto: NU Online/M Yazid)
Bojonegoro, NU Online
Pandemi Covid-19 tidak mengurangi semangat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, terhadap kondisi sosial disekitarnya. Melalui forum majlis fikir yang menerapkan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19, badan otonom (Banom) NU itu berupaya memperkuat ketahanan pangan di tengah pandemi.
"Dulu Indonesia dikenal swasembada pangan, termasuk dikenal sebagai pengekspor gula terbesar," kata salah seorang pengurus ISNU Bojonegoro, Zainal Fanani dalam acara Syawalan dan Majelis Fikir yang mengusung tema Ketahanan Pangan di Tengah Pandemi dan digelar di Cafe Mojo, jalan Basuki Rohmad, Bojonegoro, Ahad (6/6).
Zainal juga memaparkan kondisi pertanian Indonesia terutama di Kabupaten Bojonegoro yang dinilai sangat berpotensi, seperti tanaman kedelai dan porang yang saat ini sedang tren. Bahkan dalam penelitiannya sekitar tahun 2013, tanaman porang sangat prospek dan mudah penanamannya.
Ditambahkan Zainal, kedua tanaman ini bisa dilakukan oleh masyarakat tanpa harus memiliki lahan karena dalam diskusi yang dikemas dengan santai tersebut ia menawarkan alternatif yaitu dengan menanam kedelai dan porang dalam polybag.
Selain itu, Zainal yang juga Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bojonegoro tersebut menawarkan budidaya ternak ayam kampung petelur dan peluang tambak udang.
"Bahkan penggunaan organik lebih unggul dibandingkan tanpa obat dan obat kimia. Semua akan dilakukan dari proses hulu hingga hilir dan ISNU diharapkan menjadi pendampingnya untuk pemberdayaan ekonomi rakyat," tuturnya.
Menurutnya, ketahanan pangan harus dilakukan oleh semua pihak termasuk Keluarga Besar Nahdlatul Ulama Bojonegoro khususnya ISNU, yaitu dengan membangun usaha bersama dan menangkap peluang pasar.
"Ketahanan pangan ditengah pandemi harus dilakukan semuanya, tidak hanya pemerintah saja," terangnya.
Sementara itu ketua PC ISNU Kabupaten Bojonegoro, Yogi Prana Izza mengungkapkan, pandemi Covid-19 sangat dirasakan dampaknya di berbagai bidang. Sehingga ia bertekad agar ISNU bisa memberikan kontribusi terhadap kondisi di sekitarnya dengan cara penguatan ketahanan pangan.
"Anggota ISNU yang memiliki pekarangan rumah harus dimanfaatkan, baik bertanam maupun budidaya yang lainnya," ungkap Dosen Unugiri Bojonegoro itu.
Yogi menambahkan, kegiatan Majlis Fikir ini dinilai sangat positif dan akan terus dilakukan untuk menambah pengetahuan anggota dan masyarakat yang lainnya.
"Sehingga anggota ISNU bisa paham dan mengerti kondisi sosial di sekitarnya, seperti pandemi Covid-19 yang harus dilakukan agar menjadi berdaya," pungkasnya.
Acara yang berlangsung di tempat terbuka tersebut para peserta menerapkan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Kontributor: M Yazid
Editor: Aiz Luthfi