Jadi Pesantren Tangguh, Amanatul Ummah Mojokerto Terapkan Protokol Kesehatan
Selasa, 28 Juli 2020 | 17:00 WIB
Gubernur Jawa Timur saat berada di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, pacet, Mojokerto. (Foto: NU Online/Rofi)
Mojokerto, NU Online
Sejumlah pesantren telah menerima kembali sejumlah santri usai libur panjang. Namun seiring dengan masih tingginya virus Corona, maka sudah selayaknya pesantren turut memastikan Covid-19 tidak tersebar.
Dan Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet, Mojokerto, Jawa Timur merupakan salah satu pondok pesantren tangguh semeru yang ditetapkan oleh tim Gugus Penanganan Covid-19. Hal tersebut sebagai ikhtiar memutus mata rantai virus Corona di lingkungan pesantren.
Penegasan disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah, KH Asep Saifuddin Chalim saat menerima kunjungan Gubernur Jawa Timur di Masjid Raya KH Abdul Chalim, Selasa (28/7).
"Kami berkomitmen bahwa berdirinya pesantren ini untuk menciptakan manusia yang unggul dengan diantarkan melalui sistem pengajaran yang ketat dan bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya," kata Kiai Asep, sapaan akrabnya.
Dijelaskan kiai yang juga peraih gelar doktor honoris causa di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya tersebut menambahkan di tengah pandemi, Pesantren Amanatul Ummah dipilih sebagai pesantren tangguh semeru. Dan hal tersebut merupakan sebuah kehormatan.
"Sebagai pesantren tangguh, kami tetap menerapkan protokol kesehatan di setiap agenda. Yakni menjaga jarak, memakai masker, serta cuci tangan sebelum kegiatan dimulai," terangnya.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan pesantren ini, khususnya terkait penanganan virus Corona. Hal tersebut semakin memantapkan keberadaan pesantren yang terus berkiprah dalam berbagai keadaan.
"Saya sangat mengapresiasi karena begitu besar peran Kiai Asep di dunia pendidikan, sehingga membawa Pesantren Amanatul Ummah sebagai pondok inspiratif di Indonesia," terangnya.
Perempuan yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU tersebut berpesan kepada santri bahwa sebagai pesantren tangguh di Jawa Timur, maka harus taat protokol kesehatan. Salah satunya selalu memakai masker setiap kegiatan, menjaga jarak dan selalu menjaga kebersihan lingkungan pesantren.
"Ini ada masker dari kami, secara simbolis saya serahkan kepada Kiai Asep yang nantinya bisa dibagikan ke seluruh santri. Hal ini sebagai ikhtiar memutus mata rantai Covid-19," tutupnya.
Kontributor: Ahmad Rofi
Editor: Ibnu Nawawi