Jamaah Shalat Id Masjid Al-Akbar Surabaya Harus Patuhi Protokol Kesehatan
Selasa, 28 Juli 2020 | 10:30 WIB
Apel pelaksanaan Shalat Idul Adha 1441 H dan penyembelihan hewan kurban Masjid Al-Akbar Surabaya. (Foto: NU Online/Rof Maulana)
Surabaya, NU Online
Pengurus Badan Pelaksana Pengelola (BPP) Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS) beserta semua jajaran kemitraan menggelar apel kesiapan pelaksanaan Shalat Idul Adha 1441 H dan penyembelihan hewan kurban.
“Apel ini untuk memantapkan kesiapan pelaksanaan Shalat Idul Adha 1441 H di tengah masa pandemi seperti ini dengan pembatasan,” kata H M Sudjak, Selasa (28/7).
Pembatasan ini menurut Ketua BPP MAS sebagai salah satu bentuk penerapan protokol kesehatan yang telah ditentukan pemerintah. Masjid Nasional Al-Akbar melakukan pembatasan dengan sistem pendaftaran online dan jamaah mendapatkan id-card Shalat Idul Adha.
Apel kesiapan Idul Adha yang berlangsung di Taman Asmaul Husna diikuti relawan pengatur shaf, TNI, Polri, juru sembelih halal (Juleha) dan tim pelaksana protokol covid-19 masjid setempat.
Prosedur Shalat Idul Adha
Sementara terkait pelaksanaan Shalat Idul Adha, Helmy M Noor selaku Humas MAS menghimbau jamaah untuk melaksanakan prosedur yang telah ditetapkan. Misalnya para jamaah memastikan sudah berwudhu dari rumah, membawa sajadah sendiri. Juga harus memakai id-card, bermasker dan menyiapkan sedekah berupa uang tunai maupun cashless.
“Persiapan itu sudah dilakukan dari rumah atau sebelum ke masjid untuk melaksanakan Shalat Idul Adha dan pastikan tiba di masjid sebelum pukul 06.00 WIB,” tutur Helmy.
Untuk mempermudah akses masuk, maka parkir mobil berada di luar area masjid seperti bahu jalan atau kantor parkir yang sudah diatur oleh Tim Dishub Surabaya dan Dishub Provinsi Jatim. Sedangkan parkir motor berada di dalam masjid dengan melewat pintu utara bagi jamaah perempuan, dan lewat pintu timur bagi jamaah laki-laki.
“Siapkan uang pas untuk parkir motor agar mempermudah petugas kami,” harapnya.
Bagi jamaah perempuan, pintu masuk melalui pintu sisi utara dan timur. Sedangkan akses jamaah laki-laki masuk melalui pintu gerbang sisi barat dan timur.
“Semua jamaah tanpa terkecuali harus mengikuti prosedur pemeriksaan suhu badan, handsanitizer, pembagian kantong plastik untuk membungkus sandal dan melewati bilik disinfektan,” jelas alumni Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang ini.
Dalam rangka mempermudah jamaah, Helmy menjelaskan untuk jamaah perempuan lantai 1 (id-card warna kuning) masuk dalam masjid melalui pintu nomor 1 hingga 5, pintu nomor 10 sampai 15 dan 21 hingga 22. Sedangkan jamaah laki-laki lantai 1 (id-card warna hijau) masuk dalam masjid melalui pintu nomor 23 sampai 24, 30 hingga 35 dan 40 sampai 45.
Kapasitas lima ribu itu termasuk lantai dua. Bagi jamaah yang mendapatkan id-card warna merah, maka harus masuk ke area shalat melalui tangga manual gedung Al-Marwah dekat air mancur. Hal yang sama juga berlaku bagi jamaah pria yang mendapatkan id-card warna biru, maka shalatnya berada di lantai dua masuk melalui tangga manual gedung As-Shofa dekat air mancur.
“Untuk menjaga physical distancing, gunakan tempat shalat yakni lantai 1 dan 2 yang ada stiker shaf dan tertempel di lantai,” jelasnya. Untuk memberikan pelayanan terbaik, MAS menyiapkan menyiapkan 190 tenaga relawan yang tersebar di area luar dan dalam masjid, lanjutnya.
“Shalat dan khutbah mengikuti juga mengikuti prokol kesehatan, imam dan khatib juga menggunakan masker, khutbah akan berlangsung maksimal 15 menit,” ungkapnya.
Untuk menghindari kemacetan dan kerumunan, jamaah diharapkan meninggalkan masjid secara bertahap. Juga bisa mengumandangkan takbir.
“Selain mengagungkan nama Allah, juga untuk menahan emosi selama menanti antrian kepulangan,” pungkasnya.
Kontributor: Rof Maulana
Editor: Ibnu Nawawi