Kegiatan pelantikan PC GP Ansor Kabupaten Kendal, Jateng periode 2020-2024 (Foto: Dokumen Ansor Kendal)
Kendal, NU Online
Ketua DPRD Kendal H Muhammad Makmun menyebutkan, kaderisasi di Gerakan Pemuda (GP) Ansor telah banyak menghasilkan kader yang mumpuni dalam kepemimpinan. Terbukti dari jabatan pemerintahan desa hingga posisi pimpinan di tingkat daerah yang banyak diisi oleh kader Ansor.
"GP Ansor sebagai sebuah organisasi kepemudaan Nahdlatul Ulama (NU) patut diakui sebagai kawah candradimuka pemuda NU," ucapnya.
Hal itu dikatakan saat memberikan sambutan pada pelantikan pengurus Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Kendal masa khidmat 2020-2024 di ruang rapat paripurna DPRD Kendal, Ahad (26/7).
Kang Makmun, sapaan akrabnya mengakui dirinya bisa menduduki posisi saat ini di antaranya juga berkat rangkaian kaderisasi di organisasi badan otonom (Banom) NU tersebut.
"Jenjang kepengurusan tertinggi yang pernah saya jabat selama di Ansor adalah sebagai Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) di Kecamatan Kangkung. Sebagai sekretarisnya waktu itu, Muhammad Ulil Amri atau Gus Ulil Ketua PC GP Ansor yang baru saja diganti," katanya.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini memberikan semangat kepada Gus Ulil dan Tino Indra Wardono atau akrab disebut Mas Tino yang saat ini masih menjabat sebagai Wakil Ketua PW Ansor Jawa Tengah dan juga Ketua DPD KNPI Jawa Tengah untuk tetap semangat menyapa masyarakat.
Ketua DPRD Kendal, Jateng H Muhammad Makmun di acara pelantikan PG GP Ansor Kendal (Foto: Dokumen Ansor Kendal)
Ketua PW GP Ansor Jawa Tengah H Sholahudin Aly kepada NU Online Senin (27/7) mengakui ada sejumlah kader Ansor yang meramaikan bursa bakal calon bupati pada Pilkada Kendal 2020 ini. Menurutnya, hal itu menunjukkan kualitas kader Ansor memang layak menjadi pemimpin.
"Banyak kader yang memantaskan diri untuk maju di pilkada, setidaknya itu tersimpan sebuah pengakuan dari masyarakat," tuturnya.
Lebih lanjut dia berharap, pada gelaran pesta demokrasi pemilihan kepala daerah akhir tahun ini ada salah satu kader yang jadi. Meski demikian, dia menegaskan bahwa, Ansor itu bukan partai yang secara organisasi tidak bisa terlibat langsung di dalam perpolitikan.
"Saya juga berharap ke depan pengurus yang baru dilantik tetap fokus kepada khidmah organisasi dan pemberdayaan masyarakat bersama seluruh komponen untuk membangun Kendal. Jangan sampai Ansor terpecah gara-gara urusan pilkada," pesannya.
Karena itu dirinya mengingatkan agar hajatan lima tahunan itu tidak merusak organisasi yang didirikan untuk tujuan yang lebih besar. "Bedakan mana yang taktis dan mana yang strategis. Ansor itu organisasi, sebuah barisan dan bukan kerumunan. Berjalannya tertib dengan arah tujuan yang sama," tegas Gus Sholah.
Pelantikan pengurus PC Ansor Kendal masa khidmat 2020-2024 dilakukan oleh PP GP Ansor secara virtual. Prosesi pelantikan menggunakan protokol kesehatan, mulai dari mengenakan masker, dan menerapkan jarak fisik, termasuk antar tempat duduk.
Pelantikan diihadiri jajaran pengurus PW Ansor Jawa Tengah, Forkopimda Kendal dan undangan dari berbagai organisasi kepemudaan. Sementara, Bupati Kendal Mirna Annisa berhalangan hadir.
Terkait tidak hadirnya Mirna, Ketua GP Ansor Kendal Misbahul Munir mengatakan, sebelum acara dimulai ajudan bupati telah memberi kabar jika bupati ijin tidak bisa menghadiri undangan tersebut. Terkait hadirnya Mas Tino dam Gus Ulil yang saat ini ada dalam bursa bakal calon bupati, hal itu lantaran posisi mereka masih berada dalam jajaran pengurus organisasi.
"Gus Ulil Amri sekarang menjabat Dewan Penasehat PC GP Ansor Kendal. Mas Tino selaku wakil ketua dari PW Ansor Jateng yang hadir bersama ketua," kata Munir.
Karena itu sambungnya, ia berharap para pengurus dan kader yang ia pimpin tetap komitmen dalam garis perjuangan organisasi. Misbah yang baru dilantik juga mendorong seluruh jajaran pengurus dan kader untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman agar tidak ketinggalan.
"Saat ini semua sudah serba IT dan digital. Wajib hukumnya kader Ansor untuk menguasai teknologi agar tidak ketinggalan. Dalam bergerak tentunya kita bisa menyesuaikan dengan semangat zaman, meski tetap berpegang teguh pada prinsip dan tradisi," pungkasnya.
Kontributor: Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: Abdul Muiz