Daerah

Kapolda NTB Beri Kuliah Umum di UNU NTB

Sabtu, 29 April 2017 | 14:41 WIB

Mataram, NU Online
Segenap civitas  akademika Universitas Nadhlatul Ulama (UNU) NTB menerima kuliah umum dari Kapoda NTB Brigjen Pol Firli dengan tema Merawat Kebhinekaan, Melestarikan Tradisi Menuju Kejayaan NKRI di Aula UNU NTB Jln Pendidikan Nomor 6 Mataram (29/04)

Acara ini disambut dengan tari  Bale Rinjani Lombok Mahasiswa Sendratasik UNU NTB yang diperankan oleh Vicka Yulia Pertiwi dan Eka Kurniawati Putri.

Selain Kapolda, Ketua Tanfdziyah PWNU NTB TGH. Achmad Taqiuddin Mansur dan Wakil Rektor UNU NTB Baiq. Mulianah, Ketua PW Muhammadiah NTB Ust. Palahuddin dan segenap banom NU  NTB serta ratusan dosen dan mahasiswa UNU NTB.

Wakil Rektor 2 UNU NTB Baiq Mulianah dalam sambutannya banyak memaparkan seputar dua tahun perjalanan kampus kebanggaan warga Nahdyin Nusa Tenggara Barat.

"UNU NTB memiki tagline Kampus Peradaban untuk Bangsa," tuturnya

Keberadaan UNU NTB baginya menjadi pemersatu warga Islam antardaerah dan bahkan non-Muslim. Karena dosen pun ada yang dari luar daerah serta bahkan non-Muslim. Begitu pula dengan kebargaman mahasiswanya.

"Kenapa ini saya sampaikan bahwa menjadi mahasiswa UNU NTB menurutnya akan menjadi warga Indonesia yang baik," yakinnya di sambut aplaus para hadirin.

Sementara, ketua tanfidziyah PWNU NTB dalam sambutannya menyapaikan terima kasih. “Mari bersama sama menyatukan diri, jangan saling berpecah-belah karena kita adalah satu bangsa satu tanah air.”

"Bagi NU, Indonesia adalah final. Pancasila adalah urgen dan harus kita menjaga sama-sama," serunya.

Keberadaan UNU menurutnya, mencoba menampilkan kepada umat khususnya warga NTB untuk memajukan SDM melalui pendidikan.

Kapolda NTB Firli menyebutkan dalam mengawali materinya bahwa NU dan Muhamadiyah itu organisasi berbeda namun  memiliki satu tujuan yaitu melawan penjajah, melawan kebodohan di saat itu.

Keberadaan dua ormas besar dirasa belum cukup saat itu. Sehingga ada istilah hari Sumpah Pemuda, yang mana pada 28 Oktober 1928 silam, berkumpul para pemuda yang di dalamnya ada pemuda NU dan Mumamadiyah serta non-Muslim.

Indonesia berasaskan Pancasila sudah final. Jenderal berbintang satu ini mengajak hadirin agar tidak ikut-ikutan dengan budaya luar. Karena bangsa Indonesia memiliki budaya sendiri dengan khas dan adat istiadat.

Dia juga mengajak agar saling melindungi jangan ada yang saling menyakiti satu sama lain. “Kita berkewajiban menjaga Pancasila, Bhineka tunggal ika, NKRI dan UUD 1945,” tandasnya. (Hadi/Mukafi Niam)


Terkait