Kemarau Panjang, Masyarakat di Lampung Mulai Gelar Shalat Istisqa
Sabtu, 23 September 2023 | 16:00 WIB
Keluarga besar MAN 1 Pringsewu, Lampung menggelar shalat Istisqa di lapangan madrasah setempat, Sabtu (23/9/2023) (Foto: NU Online/M Faizin)
Pringsewu, NU Online
Kekeringan yang telah berlangsung selama berbulan-bulan telah mengakibatkan menurunnya pasokan air di sejumlah daerah di Lampung. Kondisi tersebut menggugah masyarakat untuk mencari cara dalam mengatasi dampak kekeringan ini. Selain dengan menghemat penggunaan air, masyarakat juga melakukan upaya langit dengan menggelar shalat Istisqa.
Seperti yang dilakukan masyarakat di sejumlah daerah di Lampung yang telah mulai menggelar shalat meminta hujan. Termasuk lembaga pendidikan dan komunitas-komunitas masyarakat melakukan ikhtiar batin agar musim kemarau segera berakhir dan hujan kembali turun membawa berkah dan rahmat.
Di antaranya dilakukan oleh keluarga besar MAN 1 Pringsewu, Lampung yang menggelar shalat Istisqa di lapangan madrasah setempat, Sabtu (23/9/2023). Kegiatan ini diikuti oleh segenap peserta didik dan pengajar serta pegawai di bawah terik matahari yang terus menyinari bumi.
Kepala madrasah tersebut, Fathul Bari mengatakan bahwa cuaca panas dan minimnya hujan dalam beberapa bulan terakhir telah mengakibatkan kekeringan yang cukup panjang di wilayah Pringsewu dan sekitarnya. Kondisi ini sangat mempengaruhi pertanian dan kehidupan sehari-hari masyarakat, sehingga shalat Istisqa' merupakan langkah yang perlu diambil untuk memohon kepada Allah SWT agar memberikan rezeki hujan yang sangat dibutuhkan.
“Kegiatan ini bukan hanya dilakukan di Pringsewu saja, namun berdasarkan edaran dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi Lampung, kegiatan ini dilakukan oleh seluruh Satker Kementerian Agama se-Lampung," ungkapnya.
Fathul menjelaskan pentingnya shalat Istisqa' sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan wujud kepedulian terhadap keberlangsungan hidup manusia. Ia berharap dengan kesungguhan dan kerendahan hati dalam berdoa, Allah akan mengabulkan permohonan mereka dan memberikan hujan yang melimpah untuk menyelamatkan tanaman dan kehidupan di wilayah tersebut.
"Kami berharap bahwa shalat Istisqa' ini akan menjadi salah satu langkah awal dalam mengatasi masalah kekeringan yang kita hadapi. Kita semua harus berdoa dengan sungguh-sungguh, dengan penuh keyakinan bahwa Allah akan mendengarkan dan mengabulkan permohonan kita," katanya.
Dalam kegiatan tersebut, shalat Istisqa yang dilaksanakan 2 rakaat seperti shalat Id ini dilengkapi dengan dua khutbah yang disampaikan oleh Ustadz Sofwan, salah satu guru di madrasah tersebut. Ia mengajak para jamaah untuk banyak bertaubat dan beristighfar memohon ampun kepada Allah swt.
Dalam khutbahnya, ia juga menyebut kemarau panjang yang saat ini dirasakan harus menjadi bahan evaluasi bagi umat manusia. Ia menyebut beberapa dampak dari kerusakan bumi di antaranya kondisi cuaca yang kian tidak menentu. Siklus musim penghujan dan musim kemarau juga sulit diprediksi. Musim dan suhu panas bumi semakin tinggi akibat dari semakin gundulnya pegunungan dan tandusnya lahan dampak penebangan pohon secara masif dan sembarangan.
"Ketika musim penghujan datang, bencana pun sudah mengintai seperti tanah longsor karena tidak ada resapan air dan pohon yang menguatkan tanah sehingga air mengalir dengan cepat mengakibatkan banjir. Hal ini diperburuk dengan menggunungnya sampah dan kurangnya kesadaran dalam mengelolanya. Semua saling berkelindan dan mengakibatkan dampak negatif yang akibat buruknya akan kembali kepada kita," ungkapnya.
Maka menurutnya perlu komitmen setiap individu untuk merawat jagat ini sehingga air akan bisa tetap mengalir membawa rahmat bagi alam semesta. Di antaranya dengan tidak menebang pohon sembarangan dan memperkuat reboisasi agar bumi tetap hijau dan sejuk.
Sementara Kepala Kantor kementerian Agama Provinsi Lampung H Puji Raharjo mengungkapkan bahwa pihaknya berharap seluruh satker dan para ulama, jajaran pondok pesantren, ormas keagamaan, dan aparatur pemerintah di Lampung untuk melaksanakan shalat Istisqa’.
"Kami telah menerbitkan surat edaran dan panduan pelaksanaan shalat Istisqa yang bisa dijadikan pedoman sehingga pelaksanaannya sesuai dengan tuntunan syariat dalam Islam," ungkap Ketua PWNU Lampung ini.