Kemaslahatan, Kompas Pengambilan Kebijakan dalam Perkumpulan
Sabtu, 12 Agustus 2023 | 14:30 WIB
Ketua PWNU Lampung H Puji Raharjo Soekarno dan Rais Syuriyah PWNU Lampung KH Shadiqul Amin saat pertemuan pada Jumat (11/8/2023) di Pesantren Darul Ishlah Unit II Kabupaten Tulang Bawang. (Foto: NU Online/Faizin)
Bandarlampung, NU Online
Prinsip kemaslahatan dalam pengambilan kebijakan menjadi hal yang mendasari berbagai kebijakan yang diambil dalam perkumpulan atau organisasi. Inilah yang menjadi prinsip mendasar dan akan dipegang teguh oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung masa khidmah 2023-2028 mendatang.
Hal ini diungkapkan Ketua PWNU Lampung H Puji Raharjo Soekarno setelah bertemu dengan Rais Syuriyah PWNU Lampung KH Shadiqul Amin pada Jumat (11/8/2023) di Pesantren Darul Ishlah Unit II Kabupaten Tulang Bawang.
Dalam pertemuan tersebut, Kiai Shadiqul Amin memberikan pesan agar ke depan prinsip kemaslahatan harus menjadi dasar dalam gerak laku PWNU Lampung.
"Pesan tersebut berasal dari qawaid al fiqhiyah, yang berasal dari Imam Syafii, dan mempunyai makna yang mendalam dalam konteks kepemimpinan:
"تصرف الامام على الرعية منوط بالمصلحة"
"Kebijakan(kinerja) seorang pemimpin terhadap umatnya bergantung pada kemaslahatan," katanya.
Kiai Puji menambahkan, prinsip ini menjadi landasan kokoh yang harus selalu menjadi panduan bagi setiap tindakan Nahdlatul Ulama. "Pesan ini membangkitkan semangat kita untuk selalu berpegang teguh pada nilai-nilai kebaikan dan manfaat serta maslahah," imbuhnya.
Sebagai bagian dari PWNU Lampung, pengurus ke depan memiliki tanggung jawab besar dalam menerapkan nilai-nilai kemaslahatan dalam segala aspek kehidupan. Setiap keputusan, tindakan, dan langkah yang diambil harus didasarkan pada pertimbangan tentang bagaimana hal tersebut akan membawa manfaat dan kebaikan bagi umat dan masyarakat.
"Tidak hanya pandangan jangka pendek, tetapi juga mempertimbangkan dampak jangka panjang yang akan dirasakan oleh generasi mendatang," ungkapnya.
Kemaslahatan lanjutnya, harus menjadi kompas yang membimbing langkah-langkah pengurus dalam berorganisasi. Dengan prinsip ini, Nahdlatul Ulama akan terus menjadi garda terdepan dalam mewujudkan kesejahteraan dan kemajuan, serta menjaga harmoni dan persatuan di tengah keragaman masyarakat.
"Marilah kita bawa pesan bijak ini dalam setiap tindakan kita sebagai bagian dari PWNU Lampung. Dengan prinsip kemaslahatan sebagai dasar, kita akan semakin kuat dalam menghadapi berbagai tantangan dan menjalankan peran kita dalam membangun masyarakat yang adil dan damai," ajaknya.
Kepengurusan PWNU Lampung saat ini sedang melaksanakan amanat Koferensi Wilayah Ke-11 yang digelar pada 29-30 Juli 2023 lalu berupa penyusunan personalia pengurus. KH Shadiqul Amin dan H Puji Raharjo Soekarno terpilih dalam konferensi yang dihadiri langsung oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.
KH Shadiqul Amin terpilih melalui mekanisme musyawarah Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) yang diikuti oleh 7 orang kiai khos Lampung yakni KH Shadiqul Amin, KH Nurdaim, KH Ma'shum Abror, KH Syukri Ghazali, KH M Thoha, KH Ahmad Fadholi, Kiai Makshum Jauhari.
Sementara Kiai Puji terpilih melalui musyawarah mufakat oleh pengurus cabang se-Lampung dalam sidang yang dipimpin oleh Wakil Ketua Umum PBNU H Said Amin Husni. Konferwil Lampung tersebut dihadiri juga oleh utusan pengurus majelis wakil cabang se-Lampung sebagai peserta peninjau.