Kembangkan Sekolah Inklusif, LP Ma’arif Jateng Gandeng UNICEF
Rabu, 20 September 2017 | 09:00 WIB
Bekerja sama dengan lembaga UNICEF, Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Jawa Tengah mengembangkan sekolah Inklusif yang siap menampung dan mendidikan anak-anak berkebutuhan khusus.
Hal itu disampaikan oleh Ketua LP Ma’arif NU Jawa Tengah, Agus Sofwan Hadi dalam acara Festival Olahraga Seni dan Olahraga Inklusif yang diselenggarakan di arena Perwimanas II, Rabu (20/9).
“Alhamdulillah, Ma’arif NU Jawa Tengah sudah memfasilitasi anak-anak berkebutuhan khusus untuk mendapatkan pendidikan yang layak seperti anak-anak pada umumnya,” tegas Agus dalam sambutannya.
LP Ma’arif Jateng, lanjut Agus telah mengembangkan sekolah inklusif di tiga kabupaten yakni di Semarang, Banyumas dan Kebumen. “Ini adalah program yang kita jalankan dengan bekerja sama dengan UNICEF,” tambah Agus.
Acara festival ini, kata Agus merupakan acara yang luar biasa yang menampilkan kreativitas anak-anak yang dididik di LP Ma’arif NU. “Festival ini diikuti oleh tiga ratus siswa yang berasal dari sekolah-sekolah inklusif di bawah naungan LP Ma’arif,” tambah Agus.
Sementara itu, Ketua LP Ma’arif PBNU HZ Arifin Junaidi mengapresiasi LP Ma’arif Jateng yang telah merintis sekolah inklusif. “Kita tidak memungkiri bahwa masih ada stigma yang tidak baik bagi anak-anak berkebutuhan khusus di masyarakat. Semoga yang dilakukan oleh LP Ma’arif Jateng yang bekerja sama dengan UNICEF bisa menular ke daerah-daerah lain,” tegas Arifin.
Arifin juga meminta kepada UNICEF agar tidak hanya di wilayah Jateng saja tapi di seluruh Indonesia. “LP Ma’arif ini menaungi ribuan madrasah di seluruh Indonesia. Jadi tidak salah alamat kalau UNICEF bekerja sama dengan LP Ma’arif,” tandas Arifin.
Pada festival tersebut, banyak sekali bakat dan kreativitas yang ditampilkan oleh anak-anak berkebutuhan khusus. Festival ini dihadiri oleh beberapa sekolah di bawah naungan LP Ma’arif di antaranya adalah SLB Ma’arif Muntilan, SLB Sendang, MI Ma’arif NU Keji, MI Ma’arif Ambal Kebumen, MTs Ma’arif NU Sumpiuh, MI Salafiyah dan MTS Al-Hidayah Purwokerto. (Nur Rokhim/Mahbib)