Ketika Para Dai Muda Cilacap Ditempa Metode Dakwah Digital
Selasa, 5 Oktober 2021 | 13:00 WIB
Cilacap, NU Online
Pagi itu Ahad (3/10/2021), hari telah menghangat oleh sorotan sang bagaskara di cakrawala saat motor yang saya kendarai memasuki gerbang Gedung Pusdiklat Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Cilacap, Jawa tengah. Di sinilah saya akan mengikuti acara pelatihan dakwah milenial yang diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Cilacap.
Tak ingin membuang waktu, segera saya lajukan kendaraan ini menuju area parkir di sebelah selatan gedung. Puluhan kendaraan telah berderet-deret rapi di sana. Saya pun mencari celah agar motor saya bisa terparkir aman.
Sembari memarkir sepeda motor, sejenak saya memanjakan mata untuk menikmati keindahan di depan sana. Tepatnya di sebelah selatan Gedung Pusdiklat sekitar jarak 300 meter, berdiri sebuah bangunan masjid yang indah. Itulah masjid Nur Tjokrosiwoyo, masjid kebanggaan warga NU di Kota Cilacap.
Masjid berlantai dua itu tampak unik dengan nuansa perpaduan warna putih di lantai bawah dan biru di lantai atas. Pada lantai pertama, dinding kaca mengelilingi sisi depan dan kiri-kanan. Sementara di teras, puluhan tiang bercat putih berdiri kokoh di sekeliling teras masjid menampilkan kesan tegas dan kokoh.
Lantai dua tak kalah uniknya. Hampir keseluruhan dinding di lantai dua tersusun dari ventilasi loster yang didominasi oleh warna biru muda berpadu sedikit warna putih. Komposisi warna tampak disusun dengan begitu cermat hingga membentuk tulisan kaligrafi di setiap sisinya. Benar-benar indah sehingga saya tak pernah memandangnya.
Sedang asyik saya menikmati pemandangan itu, samar saya mendengar lagu Indonesia Raya berkumandang. Ah, rupanya saya terlambat. Kutengok angka penunjuk waktu di ponsel telah menunjukkan pukul 09.20 WIB. Pantas saja terlambat, dalam undangan tertera pukul 09.00 WIB.
Langsung saja saya menuju aula Pusdiklat Gedung PCNU Cilacap di mana acara dilaksanakan. Benarlah, puluhan orang dengan berbagai atribut Banom NU tengah berdiri. Mereka baru saja menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan Mars Syubanul Wathon.
Pandangan mata saya mengedar ke seluruh ruangan. Tampak yang hadir di sini adalah generasi. Kebanyakan dari organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama. Ada juga yang datang dari Ansor dan Fatayat tapi hanya sedikit.
Pelatihan yang mengangkat tema Konten Positif Dengan Video Edukatif ini memang sengaja membidik generasi muda yang notabene adalah generasi milenial.
Ketua LDNU Cilacap KH Sya’roni Jazuli menyampaikan pentingnya genarasi NU menguasai Ilmu Teknologi (IT) pada saat ini untuk kepentingan dakwah.
"Semakin kita banyak belajar menggali, maka semakin sadar betapa kita masih banyak kekurangan. Dengan generasi NU menguasai IT, maka bisa menghasilkan konten-konten positif yang yang akan meluruskan dakwah yang tidak sesuai dengan kita (NU)," kata KH Sya’roni Jazuli.
Dakwah Nahdlatul Ulama, kata Kiai Sya'roni, adalah dakwah yang sejuk dan indah. Indahnya ajaran Nahdlatul Ulama adalah ajaran yang luar biasa dan bisa diterima oleh semua kalangan. Bukan hanya oleh Muslim tetapi juga non-Muslim.
Harapan agar generasi muda NU menjadi garda terdepan disampaikan oleh Sekretaris LDNU Cilacap H Ahmad Husein.
"Hari ini, LDNU Cilacap sengaja mendatangkan generasi muda (generasi milenial). Harapannya untuk menjadi garda terdepan bagi generasi Nahdlatul Ulama dalam menyampaikan dakwah yang menyejukkan," kata Husein.
Husein berpesan agar generasi muda haruslah waspada dan jangan bersikap statis agar tidak tertinggal oleh perkembangan zaman.
Ia mendorong agar umat Islam jangan merasa aman ketika dalam keadaan statis. "Kita harus selalu berkembang, mengikuti era yang ada sehingga tidak tertinggal dengan yang lain. Harapannya generasi Nahdlatul Ulama harus mengikuti jaman dan mengikuti perkembangan serta informasi yang ada," lanjut Husein.
Peserta juga belajar tentang tehnik mengolah video. Mereka dibimbing oleh Pemimpin Redaksi NU Cilacap Oficial Media (NUCOM) Ahmad Nur Wahidin. NUCOM merupakan media resmi milik PCNU Cilacap.
Para dai milenial itu begitu antusias belajar hingga tak terasa matahari telah tergelincir dari peraduannya, dan adzan dzuhur pun berkumandang. Rupanya, genderang dakwah telah bertabuh di langit Nur Tjokrosiwoyo.
Penulis: Naeli Rokhmah
Editor: Kendi Setiawan