KH Marzuki Mustamar mengingatkan para pegiat media Nahdlatul Ulama dan pesantren se-Jawa Timur untuk menjaga integritas pribadi dengan menyebar kebaikan sesuai aturan yang ada. Bahwa kebaikan memang harus disebar, akan tetapi dengan cara yang baik.
“Silakan perkataan, dawuh dan ceramah para kiai pesantren disebarkan,” kata Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur ini, Sabtu (14/3).
Pengasuh Pesantren Sabilurrosyad Kota Malang tersebut mengingatkan bahwa banyak kalangan yang membenarkan sekaligus melakukan bahwa kebohongan yang disampaikan berkali-kali akan dianggap sebagai kebenaran.
“Hal tersebut dapat kita saksikan saat ini, betapa kebohongan diberitakan berkali-kali sehingga membuat masyarakat percaya bahwa hal tersebut sebagai kebenaran yang harus diikuti,” kata dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Malang ini.
Terkait kalangan yang menghalalkan segala cara untuk mempengaruhi opini publik tersebut, Kiai Marzuki, sapaan akrabnya berharap tidak dilakukan ratusan peserta halaqah.
“Mereka bahkan menggunakan mesin hoaks demi kepentingan propaganda ini,” keluhnya.
Namun, Kiai Marzuki berharap para santri dan pegiat media NU tidak melakukan hal tersebut karena jauh dari semangat sebagaimana diteladankan Nabi Muhammad SAW.
“Kendati sebagai pegiat media, kalian harus meneladani sifat yang melekat dari Nabi Muhammad SAW yang siddiq, amanah, tabligh dan fathanah,” ungkapnya.
Inilah yang akan membedakan pegiat media dari kalangan pesantren dengan lainnya. Bahwa semangat menyebar konten, harus diiringi dengan akhlak yang dapat dipertanggung jawabkan.
Di akhir paparan, Kiai Marzuki mengingatkan peserta bahwa ada banyak hal yang bisa disebar saat ini baik dalam bentuk video pendek, kalimat hikmah maupun penjelasan terkait berbagai masalah umat.
“Silakan cemarah kiai dipotong pendek-pendek sesuai kebutuhan masyarakat saat ini. Demikian pula kalimat hikmahnya didesain dan disebarkan kepada khalayak dengan media yang digandrung massa,” ungkapnya.
Kiai Marzuki juga membai’at peserta untuk terus berkomitmen menebar kebaikan hingga akhir hayat.
Pewarta: Ibnu Nawawi
Editor: Syamsul Arifin