KH Fahmi Amrullah Hadziq, Cucu Pendiri NU, Pimpin Ijazah Kubro di Pleret Bantul
Ahad, 14 September 2025 | 12:00 WIB
Ijazah Kubro Risalah Istighotsah KH M Hasyim Asy’ari yang digelar Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Pleret. Bantul, pada Ahad pagi (14/9/2025). (Foto: dok. panitia)
Bantul, NU Online
Suasana khidmat menyelimuti kompleks Pondok Pesantren Pemanahan, Pleret, Bantul, pada Ahad pagi (14/9/2025). Sejak subuh, ratusan jamaah Nahdliyin dari berbagai penjuru Bantul telah berdatangan, memenuhi area pesantren untuk mengikuti Ijazah Kubro Risalah Istighotsah KH M Hasyim Asy’ari yang digelar Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pleret.
Kegiatan ini menjadi momen istimewa karena dipimpin langsung oleh KH Fahmi Amrullah Hadziq (Gus Fahmi), Ketua PCNU Jombang sekaligus cucu dari Hadratussyekh KH M Hasyim Asy’ari.
Gus Fahmi hadir untuk memberikan ijazah, menyambungkan sanad keilmuan, dan menghadirkan keberkahan dari Risalah Istighotsah yang diwariskan sang pendiri NU.
Baca Juga
Pendiri NU yang Menyayangi Anak Yatim
Sejak pukul 06.00 WIB, rangkaian acara telah dimulai dengan pembacaan kajian rutin kitab Hujjatu Ahlussunnah wal Jamaah karya KH Ali Maksum, yang disampaikan oleh Rais Syuriyah MWCNU Pleret KH Ja’far Shodiq.
Setelah itu, Ketua MWCNU Pleret Imam Muhsin menyampaikan sambutan yang menegaskan pentingnya menjaga kesinambungan sanad keilmuan dan tradisi NU di tengah arus tantangan modernitas.
Memasuki acara inti, jamaah larut dalam kekhusyukan saat prosesi ijazahan dimulai. Dipimpin langsung oleh Gus Fahmi, mereka bersama-sama membaca Risalah Istighotsah dengan penuh penghayatan. Kemudian Gus Fahmi menyampaikan mauidhah hasanah yang sarat pesan kebangsaan dan keagamaan.
Dalam tausiyahnya, Gus Fahmi menekankan bahwa peran warga NU tidak terbatas pada struktur organisasi.
“Ngurusi NU tidak harus selalu menjadi pengurus. Setiap orang bisa berkontribusi dengan berbagai cara ikut aktif dalam kegiatan keagamaan, menyebarkan nilai Ahlussunnah wal Jamaah, hingga menjaga kehidupan sosial yang penuh toleransi dan gotong royong. Semua itu adalah wujud pengabdian kepada NU,” tegasnya.
Baca Juga
Kembali ke Semangat Awal Pendiri NU
Gus Fahmi juga mengingatkan pentingnya mewariskan kecintaan pada NU lintas generasi.
“Mengabdi kepada NU adalah bentuk cinta yang harus diwariskan, agar tradisi keilmuan dan spiritual ini tetap hidup dan memberi manfaat bagi umat,” tambahnya.
Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya KH Muhajir (Sekretaris PWNU DIY) dan H Riyanta (Ketua PCNU Bantul).
Ijazah Kubro ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat ukhuwah, memperdalam semangat keislaman, serta meneguhkan peran aktif warga NU dalam membangun masyarakat yang berkeadaban dan penuh rahmat.